Monday, December 21, 2009

Catatan Kuliah Mulmed Pak Naryo

instance name: bola1 (Movie Clip)

bola1.onPress = function() {
this.startDrag();
}

bola1.onRelease = function() {
this.stopDrag();
}

Thursday, November 26, 2009

Take Home MID Test, Multimedia Pembelajaran.

MID SEMESTER
MATA KULIAH: MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
SKS: 3
JENIS UJIAN: OPEN BOOK
DOSEN: SUNARYO SOENARTO

---------------------------------------------------------------------------------

Kerjakan semua soal di bawah:

1. Hackbart (1996) mendefinisikan MPI sebagai suatu program pembelajaran yang mencakup berbagai sumber yang terintegrasi dari berbagai unsur media dalam program komputer. Jelaskan unsur-unsur media tersebut. (Bobot 15)

2. Seorang guru/dosen mata pelajaran ... (mata pelajaran/mata kuliah yg sdr. ampu) akan mengembangkan MPI, namun ybs tidak mengerti analisis kebutuhan apa yang harus dilakukan agar MPI dihasilkan sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran. Sdr. sebagai ahli TP, diminta bantuan untuk mendeskripsikan analisis kebutuhan yang urgen dan visible untuk dilakukan. (Bobot 20)

3. Pengalaman empirik menunjukkan bahwa dalam pengembangkan prototype MPI harus diawali dari mengkaji dan menentukan model-model pengembangan MPI yang akan digunakan. Deskripsikan dan alas an Sdr memilih model pengembangan MP! tsb. pada thesis Sdr. (Bobot 25)

4. Seorang dosen akan meneliti MPI untuk mengetahui: (a) kelayakan MPI, (b) efektifitas MPI, dan (c) kompetensi hasil belajar. Dosen tsb. mendapat kendala dalam mengembangkan variabel-variabel penelitian dan memilih metodologi penelitian yang relevan. Sdr. sebagai ahli TP, berikanlah konsultasi penelitian agar riset dosen tsb. mencapai tujuan penelitian yang diinginkan (Bobot 25)

5. Rob Phillips (1997:128) menjelaskan terdapat empat masalah pokok yang harus dijawab para pengembang MPI. Jelaskan tujuan keempat jenis evaluasi, yakni evaluasi dokumen, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi dampak. (bobot 15)

Prosedur mengerjakan ujian mid sbb:

1. Dikerjakan di rumah/kost/pondokan atau di istana masing-masing paling lambat senin 30 Nopember 2009 pukul 13.00.

2. Hasil ujian yang di kirimkan ke email: sunaryos@uny.ac.id. File hasil ujian yang diemailkan sampai Sabtu 28 Nopember 2009 pukul 13.00 diberi bonus 10. File hasil ujian yang diemailkan setelah senin 30 Nopember 2009 pukul 13.00 dikurangi 10

3. File jawaban diberi identitas nama mahasiswa, NIM dan foto (untuk verifikasi jawaban) di bawah, akhir halaman teks.

4. Bersamaan file jawaban, juga dikirimkan softcopy (file doc) makalah dan presentasi (file ppt)

Selamat mengerjakan dan sukses selalu

Friday, November 13, 2009

Reaksi Alkemis

Yang suka baca sastra tentu tidak akan melewatkan "The Alchemist"-nya Paulo Coelho. Cerita tentang Santiago yang mencari harta karun dan menemukan seseorang yang dapat mengubah besi menjadi emas tentu memanjakan imajinasi mereka yang suka baca.

Nah, beberapa waktu lalu di hiddenleaf kita sempet nyoba reaksi displacement Alumunium dengan Tembaga. Reaksi ini membawa imajinasi yang mencoba pada apa yang digambarkan Coelho dalam "The Alchemist".

Alat bahannya sederhana:

1. Tabung Reaksi (bisa diganti tapi kurang ihik kalo bukan tabung reaksi)
2. CuSO4 a.k.a. terusi (yang emang sehari-hari ada di hiddenleaf)
3. Garam dapur (NaCl)
4. Alumunium (bungkus KitKat .. halah, dibayar berapa aku sama KitKat)
5. Air (secukupnya)

Prosedur percobaan:

1. Larutkan CuSO4 bubuk dalam tabung reaksi, airnya kira-kira 1/2 tabung reaksi
2. Masukkan gumpalan gumpalan kecil alumunium
3. Amati apa yang terjadi (it should be nothing happen)
4. Tambahkan sedikit garam ... sesuai selera
5. Tentu saja jangan diminum dan hati-hati ini reaksi eksotermik
6. Amati apa yang terjadi (it shoud be something happen)

Penjelasan ilmiahnya bisa dibaca di file PDF pada alamat ini. Dan tampaknya ... kita bisa eksplor percobaan ini tidak sebatas pada Alumunium ...

Selamat mencoba.

Friday, October 16, 2009

Nana Kecanduan Elmo!!!

elmo

Awalnya aku dan jeung Ifta cuma iseng aja nyariin CD yang bisa diputer di rumah buat ngisi waktunya Nana. Then, kami ke Gramedia Sudirman dan membeli 2 CD Elmo dan sebuah CD Brainy Baby.

Respons Nana luar biasa ... Nana minta nonton Elmo di pagi hari, di siang hari dan sebelum bobok. Haduh, tadinya kami cuma pengen tu Elmo jadi selingan aja. Tapi kok si Nana jadi addicted begini ya?

Terlanjur basah, jeung Ifta membelikan 2 CD Elmo lagi ... Nana senang sekali.

jeung Ifta komentar, "ni CD pasti dikasih ganja ... "

Anyway, aku juga suka ding si Elmo, tapi aku juga suka BigBird dan yang lain dari Sesame Street.

Dudu dudu .. dunia Elmo .. tada tara ra ... tata tata!

*gambar diambil dari sini

Thursday, September 03, 2009

Difoto Tante Wida


Udah lama e nggak aplot poto ...

Friday, August 28, 2009

Multiple Inteligences for Toddler

D'oh, judulnya serem ya. Nggak kok. Ini saya cuma mau share tentang bagaimana saya berinteraksi dengan Nana.

Kadang pas jadi bapak rumah tangga, saya sempat kepikiran mau ngapain ya sama Nana ... cari-cari kegiatan gitu. Untung, saya sempat belajar Teori Kecerdasan Majemuk-nya Howard Gardner. So .. banyak alternatif kegiatan yang bisa dilakukan

1. Kecerdasan Logika Matematika: Of course ... belajar berhitung pakai apa pun, bisa pakai jelly (Nana's favorite), bisa buah-buahan macam kelengkeng (Nana's favorite juga) dan jeruk. Satu ... Duwa ... Ti .. ga ... Empa'. Nana sudah bisa berhitung sampai empat.

2. Kecerdasan Linguistik: Belajar bicara ... mengenal nama-nama benda melalui buku bergambar. Ini namanya apa Na? Papel (maksudnya: Apel). Oo .. emang mirip Na sama apel, tapi ini namanya Pear.

3. Kecerdasan Musikal: Menyanyi!!! Nana suka sama lagu Adik, Burung Kakatua, Kereta Apiku, Heli u' u' u' (maksudnya Heli guk guk guk), etc. Nyanyinya sambil goyang-goyang.

4. Kecerdasan Kinestetis Ragawi: Main bola ... ditendang-tendang dan dilempar-lempar. Nana sukaaaa banget sama bola.

5. Kecerdasan Intrapersonal: Main cermin ... hidungnya Nana mana? (tunjuk) Matanya? (kriyip-kriyip) Itu siapa? Bapak. Ini? Naa .. Naa .. .

6. Kecerdasan Interpersonal: Eh, gangguin Tante Wiwik yuk. Yok (dengan sangat meyakinkan)

7. Kecerdasan Spasial: Jalan-jalan di sekitar lingkungan rumah. Trus niruin Dora. Rumah Jiah ... Rumah Noura ... Rumah Nana ... paampe' (sampe maksudnya)

8. Kecerdasan Naturalis: Kasi makan kura-kura. Nana punya kura-kura kecil. Tadinya ada dua. Tapi mati satu. Trus satunya ilang. Eh, ditemu Eyang Kung. Eh, barusan ilang lagi. Uwa-uwa ... iyang ... Pape' (maksudnya: kura-kuranya ilang, capek nyarinya)

Uuhhh ... Nana, Bapak love you so ... .

Saturday, August 22, 2009

Sahur Bersama Pak Rektor

Sebenernya, sahur 1 Ramadhan tadi cuma sahur bersama keluarga biasa. Tapi karena lagi ada isu yang hangat seputar penutupan jalan alternatif UGM, jadilah sahurnya berupa audiensi saya sebagai seorang alumni UGM dan papa saya sebagai rektor UGM.

Sehari sebelumnya, saya membaca hampir di semua koran menyayangkan penutupan jalan-jalan alternatif di UGM. Saya sendiri ketika mengetahui jalan-jalan alternatif di UGM ditutup merasa sangat dirugikan. Beberapa orang bahkan mencibir dengan mengkaitkan status UGM sebagai kampus kerakyatan.

Wuh ... dari sini kok kayaknya jadi bakal nulis agak banyak.

Momen sahur di ramadhan yang penuh berkah ini merupakan momen yang pas. Karena, kondisi papa masih fresh. Saya nggak mungkin tanya-tanya hal sensitif begini di sembarang waktu apalagi pas papa habis kondur dari kantor ... harus cari waktu yang pas. Dan Alhamdulillah ramadhan memberi jalan (padahal jalan alternatif di UGM ditutup ya?)

Saat saya mengungkapkan posisi saya dimana saya nggak setuju mengenai penutupan jalan alternatif UGM itu, papa saya mengungkapkan latar belakang pengambilan kebijakan tersebut. Nah, biar yang lain juga tahu latar belakang pengambilan kebijakan ini maka saya menulisnya di sini sejauh apa yang saya pahami.

Alasan pertama adalah, kata papa, sudah banyak nyawa civitas akademika UGM yang melayang karena perilaku berkendara di seputar kampus UGM. Sebagai orang yang sekarang berposisi sebagai "bapak" di UGM, papa merasa nggak rela bila bakal ada lebih banyak lagi civitas akademika UGM yang menjadi korban kecelakaan di kawasan UGM. Menurut papa, nyawa orang begitu berharga.

Dari sini, berkembanglah pemikiran bahwa perilaku berkendara sebagian besar masyarakat Indonesia memang nggak karuan. Dibanding menggunakan sarana transportasi massal, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, terutama motor, dengan alasan lebih praktis dan lebih ekonomis. Hal ini dapat dipahami karena sarana transportasi massal yang layak belum tersedia. Mengapa belum tersedia? Karena memang belum diusahakan untuk disediakan oleh pemerintah. Mengapa belum disediakan? Karena kalo pakai motor masih bisa, kenapa kami (pemerintah) harus membuat sarana transportasi massal yang relatif mahal biaya investasinya ... ya gunakan saja jalan alternatif yang ada seperti jalan-jalan yang ada di UGM misalnya.

Menurut papa, dulunya jalan-jalan di UGM adalah jalan setapak, bukan jalan negara. Jaman dulu kondisi UGM masih enak dipakai untuk bersepeda dan berjalan kaki. Namun zaman berubah, masyarakat menggunakan jalan-jalan di UGM. Yang dalam pandangan saya, ini berangkat dari cap bahwa UGM adalah kampus kerakyatan sehingga publik berhak memanfaatkan sarana prasarana di UGM. Karena publik menggunakan jalan-jalan di UGM sebagai jalan alternatif, kondisi di UGM jadi kurang enak dipakai untuk bersepeda dan berjalan kaki.

Budaya berjalan kaki kemudian hilang. Orang lebih suka naik motor yang lebih praktis dan ekonomis. Namun ketika budaya berjalan kaki hilang, ada hal lain yang hilang. Interaksi antar manusia juga berkurang. Sebagai contoh ketika papa memulai budaya berjalan kaki, beberapa penjaga kendaraan kurang ramah. Namun, dengan berjalan kaki, papa dapat menyapa penjaga kendaraan ybs dan mengajaknya untuk murah senyum. Dan alhamdulillah penjaga kendaraan itu jadi lebih murah senyum. Interaksi sosial hilang ketika budaya transportasi kita menjadi budaya motor.

Ketika budaya berjalan kaki hilang, resiko penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya aktifitas fisik juga meningkat. Dari pengamatan papa, banyak dosen yang tutup usia di usia 50-an karena penyakit-penyakit yang diakibatkan kurangnya aktifitas fisik seperti diabetes dan kolesterol. Hal ini terjadi karena dosen-dosen berkutat dalam kesibukan kognitif kurang aktifitas fisik. Bahkan beberapa petinggi kampus diantar sampai di depan pintu kantor menggunakan mobil sehingga aktifitas fisiknya berkurang. Hal ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi papa.

Alasan kedua terkait dengan proses pembelajaran mahasiswa. Dengan mudahnya akses jalan dan kepraktisan motor, mobilitas mahasiswa sangat tinggi. Sehingga budaya belajarnya menjadi tidak terbangun. Mahasiswa lebih memilih untuk pergi ke luar kampus setelah selesai kuliah dan kemudian kembali lagi ke kampus hanya ketika ada kuliah atau praktikum. Tingkat okupansi perpustakaan juga sangat rendah, karena di waktu luang antar kuliah mahasiswa lebih memilih untuk berpindah ke kos-kosan teman atau pulang atau ke tempat lain yang kurang berhubungan dengan aktifitas akademik. Padahal, kata papa potensi mahasiswa UGM itu luar biasa cerdas. Namun karena tidak memiliki budaya belajar yang baik, kurang fokus dan terlalu banyak kegiatan di luar kampus, maka mahasiswa UGM kurang bersaing di level internasional.

Wuah ... kok aku jadi overwhelmed sama idenya papa ya ...

Posisi saya sebagai alumni dan publik yang merasa berhak menggunakan jalan-jalan alternatif di UGM itu sebenarnya masih nggak begitu setuju dengan penutupan jalan itu karena penutupan merugikan saya. Sebagai contoh, ketika mengantar istri di FK UGM kemudian akan ke kampus UNY, saya harus berputar cukup jauh atau terjebak macet di perempatan Mirota. Sebel.

Namun, ketika mendengar latar belakang pengambilan kebijakan itu saya berusaha memahami bahwa saya mungkin harus berkorban dengan mengambil jalan memutar untuk membangun tradisi dan budaya yang lebih baik untuk masa depan. Indonesia yang memiliki permasalahan kompleks membutuhkan banyak pemimpin berkualitas. Dan pemimpin yang berkualitas dapat dicetak melalui pembelajaran yang berkualitas di kampus. Pembelajaran dalam hal ini adalah pembelajaran yang komprehensif sebagai manusia, di samping tentu pembelajaran yang bersifat akademik. Mahasiswa sebagai calon pemimpin perlu belajar berjalan kaki dan bertegur sapa dengan petugas kebersihan, penjaga kendaraan, dosen dan civitas akademika lain. Mahasiswa sebagai calon pemimpin perlu belajar bagaimana belajar yang fokus dengan membangun logikanya di perpustakaan, di ruang-ruang diskusi kampus.

Dari sini saya berpikir untuk meredefinisi jargon kampus rakyat. Apakah yang namanya kampus rakyat itu harus selalu mengikuti kehendak dan kepentingan publik. Ataukah yang namanya kampus rakyat itu kampus yang membangun tradisi-tradisi positif untuk menciptakan masyarakat yang lebih bermartabat.

Namun, ketika saya diskusikan dengan istri saya, masih ada satu hal yang mengganjal. Kenapa di boulevard harus dipasang portal dan harus mbayar? Mungkin di sahur-sahur yang berikutnya saya akan berusaha mendiskusikannya kembali dengan papa.

Thursday, August 20, 2009

4 Konsep Dasar Statistika

1. Parameter
apa itu parameter? Parameter adalah angka yang diambil dari POPULASI. Apa itu populasi? Populasi itu keseluruhan objek yang ingin kita amati

2. Statistik
apa itu statistik? apa bedanya dengan statistika? yang satu pake "a" yang satu enggak ... pinter ...
statistik itu angka yang diambil dari SAMPEL. Statistika itu the science of pattern of data. gampangannya begitu. statistik itu angka, statistika itu ilmu mengenai data.

3. Error
humm ... error itu (dalam statistika) kurang lebih selisih antara parameter dan statistik.

4. Distribusi Frekuensi
nah ... yang satu ini adalah pola seluruh kejadian yang mungkin terjadi dari populasi.

keempat konsep itu muaranya ke PROBABILITAS a.k.a. teori Peluang.

apa itu probabilitas? probabilitas itu kemungkinan ... biar lebih jelas ni ada dua contoh.

Contoh pertama, di FarmVille aku punya 6 ayam. Xi = berat ayam ke-i dalam kilogram, untuk i = 1,2, ... 6
X1= 7 X2=6 X3=7 X4=8 X5=7 X6=7

Aku pengen tahu rata-rata keenam ayam itu u=7. Nah nilai rata-rata ini termasuk parameter.

Ketika aku ambil sampel ayam ke-1 dan ayam ke-2, trus aku itung rata-ratanya, Xbar=6.5. Nah nilai rata-rata yang ini adalah statistik.

Keliatan kan ada beda antara statistik dan parameter? kebetulan aja beda. Inilah error-nya. Bisa jadi kalo sampelnya aku ambil ayam ke-1 dan ayam ke-3 statistiknya sama dengan parameternya.

Yang "bisa jadi bisa jadi" seperti ini namanya probabilitas.

Contoh kedua, kalo aku timbang uang receh Rp. 100 gambar burung kakatua beratnya 1,8 gr. Apakah aku bisa bilang semua uang receh Rp. 100 gambar burung kakatua yang dikeluarin BI beratnya 1,8 gr? Nggak kan. Karena bisa jadi ...

Nah itu namanya probabilitas, kemungkinan.

Pola kemungkinan seluruh kejadian itu namanya distribusi frekuensi. Yang paling terkenal tentu Distribusi Normal.

Untuk bisa mengatakan rata-rata uang receh Rp. 100 gambar burung kakatua yang dikeluarkan BI beratnya berapa, statistika punya cara. Namanya Statistika Inferensial. Itu untuk pertemuan berikutnya ... soalnya udah satu jam ...

Sampai jumpa :)

Monday, August 10, 2009

Tuesday, July 21, 2009

Indonesia Bangkit

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sebuah pertanyaan menarik dilontarkan di MetroTV tadi sore. "Mengapa Noordin M. Top dan Azahari yang berkewarganegaraan Malaysia melakukan pengeboman yang mengatasnamakan jihad di Indonesia, bukan di tanah airnya sendiri, Malaysia?"

Jika kemudian opini yang berkembang adalah pengkambinghitaman gerakan Islam ataupun isu Barat vs Islam, maka saya berpendapat lain.

Pengeboman J.W. Marriot dan Ritz Carlton 17 Juli 2009 adalah suatu aksi yang dirancang sistematis dan cerdas. Pemilihan momentum dan lokasinya benar-benar brilian. Tidak hanya menghancurkan lokasi pengeboman, peristiwa itu juga memberikan pukulan bagi kehidupan sosial-ekonomi-politik di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.

Saya jadi tersadar, Indonesia adalah sebuah negara yang sedang tidak diinginkan untuk menjadi besar oleh pihak tertentu. Saya belum bisa secara pasti mengatakan pihak itu siapa.

Setelah Indonesia mengalami reformasi pada tahun 1997, kehidupan sosial-politik-ekonomi di Indonesia fluktuatif namun menunjukkan tren yang membaik. Sendi-sendi kemasyarakatan menuju ke arah kemandirian . Dan tampaknya, bila situasinya kondusif, Indonesia dapat menjadi bangsa yang besar, bermartabat dan memiliki pengaruh di kancah Internasional.

Tren ini rupanya dibaca oleh pihak-pihak yang tidak senang jika Indonesia menjadi negara maju. Geopolitik Indonesia yang sangat baik menjadi kerugian bagi pihak-pihak tertentu. Kemudian lihatlah tren pengeboman yang diawali di Bali 2002, disamping usaha-usaha lain untuk memecah belah negara kesatuan Republik Indonesia. Bali dan Jakarta adalah titik tumbuh Indonesia.

Saya hanya ingin mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi bangsa yang disegani, bermartabat dan maju. Tetapi, ada beberapa pihak yang tidak suka jika itu benar-benar terjadi.

Namun mereka lupa. Indonesia adalah negara yang tahan banting. Rakyatnya memiliki akar tradisi budaya yang kuat, santun dan adiluhung. Indonesia memiliki modal yang besar: kekeluargaan dan gotong royong. Itulah mengapa, beribu bencana alam yang datang bukan menghancurkan tetapi membuat rakyat Indonesia bekerja lebih keras. Berbagai krisis yang melanda tidak membuat sendi-sendi kehidupan bangsa ini berantakan tetapi membuat bangsa Indonesia belajar untuk menjadi lebih dewasa.

Oleh karena itu, marilah kita buktikan pada mereka. Kita tidak pernah takut, apa yang mereka perbuat hanya akan membuat kita semakin kuat. Mari rapatkan barisan. Mari perkokoh kekeluargaan. Mari membangun Indonesia yang maju dan bermartabat mulai dari lingkup keluarga kita masing-masing. Mari membudayakan hidup yang bersahaja dan produktif. Mari memupuk gotong-royong. Mari menghidupkan nilai-nilai kebenaran universal dan kekayaan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Karena kita bisa menjadi bangsa yang besar dan bermartabat.

Dan buktikan pada dunia, tidak dalam waktu yang lama, Indonesia bangkit!

Sunday, July 19, 2009

Ritz Carlton & J.W. Marriot

WE ARE NOT AFRAID. THEY ONLY MAKE US STRONGER!

Tuesday, July 14, 2009

Cahaya Matahari Lumen Tinggi

*karena opsi unggah gambarnya ndak ada ... jadilah cuma cerita aja

Hari apa ya kemaren tu ... hari Minggu kalo nggak salah. Aku dan jeung Ifta ples Nana ciblon pulang dari Kotagede siang-siang sambil mampir ke Toko Kacamata buat mbenerin kacamatanya jeung Ifta yang pecah gara-gara ketindihan tangannya sendiri (infonya nggak penting). Kita pulang lewat Mandala Krida trus belok ke arah Jembatan Layang Lempuyangan. Pas naik di atas jembatan layang, Gunung Merapi & Merbabu keliatan juelass biyanget di luar kebiasaan.

"dek dek, liat tuh Merapinya. Itu efek cahaya matahari lumen tinggi."

"apa tuh cahaya matahari lumen tinggi?"

"ya itu .. cahaya matahari yang lumennya nyampe 800-an."

"Ooo ... penelitiannya mas yang dulu ya?"

"iya."

"Itu jadinya kayak pixelnya nambah gitu ya."

"he eh," jawabku sambil konsen nyetir mobil.

Di dalam benakku langsung aja kepikiran kalo' apa yang kita lihat adalah cahaya yang masuk ke mata kita. Ketika obyek jauh yang memiliki detail kompleks seperti gunung tersinari cahaya matahari lumen tinggi otomatis mata kita menangkap informasi lebih banyak daripada biasa sehingga detil-detil yang biasanya nggak nampak jadi terlihat. Jeung Ifta menganalogikannya dengan pixel.

Lebih jauh dari itu, aku jadi mikir -dan selalu menghantui- ... lumen tinggi itu berarti intensitas energi yang dibawanya juga tinggi. Dan intensitas energi yang tinggi itu kita biarkan saja. Kita paling hanya mengeluhkan mataharinya terik dan udaranya panas tanpa sadar kalo' sebenernya itu adalah potensi energi yang sangat besar.

Aku jadi inget William Stroethoff. Kontrapsi-kontrapsi yang dibuatnya memanfaatkan panas matahari. Pemilihan pendayagunaan panas matahari ini bukan tanpa alasan. Cahaya matahari dapat dimanfaatkan melalui dua cara, yaitu (1) dimanfaatkan tenaga foton-nya melalui efek fotoelektrik dan (2) dimanfaatkan panasnya. Selama ini, teknologi paling canggih yang dimiliki manusia baru bisa mengkonversi 15% tenaga foton matahari. Itu pun biayanya tinggi. Nggak efisien. Sedangkan, pemanfaatan panas matahari cenderung lebih sederhana namun arahnya memang agak jauh dari penyediaan listrik. Pemanfaatan panas matahari yang aku tau dari Stroethoff adalah untuk pengeringan komoditas pertanian, sterilisasi air dari bakteri dan proyek yang terakhir yang aku tau adalah destilasi air.

Kalo' waktu agak senggang pengen rasanya memanfaatkan cahaya matahari lumen tinggi ini. Eman-eman kalo mubadzir.

Thursday, July 09, 2009

CIRCLE of Imagination

Karena nyari mood buat nulis yang lebih terstruktur nggak dapet-dapet, makanya aku tulis acak aja di sini.

CIRCLE of Imagination adalah prinsip pengembangan eksperimentasi sains sederhana yang selama ini dipakai di the hiddenleaf shinobies. Prinsip ini adalah saripati dari pekerjaan the hiddenleaf shinobies selama lima tahun terakhir.

Ketika berkutat dalam pengembangan eksperimentasi sains sederhana, kami menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat krusial yang menjiwai semua penciptaan yang ada di hiddenleaf: Imajinasi. Imajinasi adalah pusat dari penciptaan. Tapi, imajinasi saja nggak cukup.

Oleh karenanya, dibutuhkan lingkungan yang kondusif, sebuah lingkungan pembelajaran yang terkondisi. Di dalam lingkungan pembelajaran inilah tiga jalan penciptaan menemukan muaranya.

Jalan pertama adalah kebetulan (coincidence). Contohnya, eksperimen paling fenomenal di hiddenleaf -punya Gholib- Api Terbang. Api Terbang ditemukan secara "tidak sengaja" pas mati lampu.

Jalan kedua adalah inkubasi (incubation). Contohnya, Balon Roket. Balon Roket ditemukan dari proses perenungan yang cukup panjang atas suatu pertanyaan: bisakah kita membuat benda terbang alternatif.

Jalan terakhir adalah rekombinasi (recombination). Banyak eksperimen hiddenleaf ditemukan melalui jalan terakhir ini. Bunga Kertas, Kapal Pasta Gigi, dll., semua berasal dari percobaan yang sudah ada tetapi menjadi "tampak baru" di hiddenleaf.

Kalo kesemua hal di atas dirangkum jadilah: Coincidence, Incubation & Recombination in Conditioned Learning Environment. See? CIRCLE of imagination.

That's THE HIDDENLEAF SHINOBIES' Way.

Thursday, June 25, 2009

Debat Capres Putaran II

Malem ini di MetroTV ada debat capres ... putaran 2.

Tapi ... dari 10 penghuni TR 17, 2 orang mbak-mbak yang bantu-bantu di rumah lebih milih nonton sinetron, 1 orang adik sepupu saya ke bioskop nonton Transformer, 2 orang adik sepupu saya yang lain memilih untuk bobok, 2 orang adik sepupu saya yang lain lagi sibuk sama urusannya sendiri (yang satu ngurus skripsi, yang satu lagi sibuk nyatet belanjaan hari ini), jeung Ifta momong Nana. Praktis yang nonton debat capres cuma Papa sama saya. Itupun ... pas panas-panasnya debat capres, Nana minta bobok sama saya. Waks! Saya melewatkan bagian terbaiknya.

Hanya 20% dari populasi rumah saya yang nonton debat capres. Pareto principle banget, twenty by eighty. Apakah rakyat Indonesia sama juga ya kondisinya sama rumah saya?

Trus ... kasian juga kalo' udah capek-capek debat ... agitatif pula ... nggak didenger rakyatnya ...

Friday, June 19, 2009

Words

Nana lagi belajar ngomong.
At least, ada empat kata yang dia udah bisa ucapkan dengan cukup jelas dan bermakna:
1. Gajah
2. Bola
3. Balon
4. Bapak
hadeu ... do you see any similarity?

Thursday, May 21, 2009

Conversation

Dua malam paling mengesankan dalam hidupku mungkin ... untuk pertama kalinya sebagai calon Instructional Engineer, aku ngelembur 2 presentasi 2 malam berturut-turut pake modelnya Dick, Carey & Carey ... pake Flash 8.

Jeung Ifta yang melintas di depan kamar kerja sampe komentar.

Jeung Ifta: "Why so serious?"

Aku: ... (2 detik)

Aku: "because sometimes the truth is not good enough."

...

Sunday, April 26, 2009

GF



Api hijau yang motret Abi (Abidzar Rasyid Ridha) ... cool.

Sunday, April 12, 2009

Hasil ARISE 2



Yang di atas tu hasil tabulasi ARISE tanggal 11 April kemaren. Got something shinobies?

Thursday, April 09, 2009

Top Ten Alasan Orang Studi Ke Belanda



10. ada info, tertarik, coba-coba ... eh ... ke Belanda

9. cita-cita sejak kecil ... (ummm ... ada ya?)

8. punya temen disana, pengen nyusul

7. denger-denger peninggalan nenek moyang kita sebagian ada di Belanda ya? pengen liat ...

6. nggak tahan di Indonesia!! sumpek ...

5. Belanda itu sexy ... uh, unbearable. Belanda itu deket sama Prancis, Jerman, Inggris, Alpen ... wuh, kalo pas summer holiday bisa jalan-jalan keliling Eropa tuh, backpacking ... ikut-ikutan Andrea Hirata.

4. biar keren dong, pernah ke luar negri gitu! Gila apa! Trus ntar foto-foto, trus dimasukin facebook deh. Masa' kalah sama Raditya Dika *grin.

3. pengen ngerasain idup di bawah permukaan laut tapi nggak kelelep

2. biar bisa mampir ke Red Light District dan bilang: "ini asli ... asli pornografi ... tanpa rekayasa!"

1. nggak mau kalah sama istri

...

Trus dimana global community-nya? Adakah itu yang namanya "Global Community"?

Personally, aku pikir komunitas global itu hanya konsep saja. Realitanya ya tergantung dengan apa yang kita lakukan sekarang, atau buat yang masih mahasiswa, apa yang akan kita lakukan nanti, dalam hidup ini. Apakah kita melakukan business as usual, jadi pegawai kantoran masuk jam8 pagi pulang jam4 sore sampe rumah dipakai untuk family time dan istirahat lalu besok pagi berangkat kerja lagi? Atau yang membagi waktu 30 jam seminggu untuk pekerjaan, 35 jam untuk tidur, 50 jam untuk family time dan sisanya untuk bersosialisasi dan hobi, atau lainnya?

Apa yang sebenarnya mau dikerjakan dalam hidup? Apakah untuk melakukan hal-hal yang kita senangi? Atau untuk memecahkan problematika masyarakat -Indonesia khususnya- yang sangat kompleks? Apakah untuk mencari keamanan finansial? Atau melakukan pelayanan untuk orang lain?

Nggak harus ke Belanda kok untuk dapetin Global Community walaupun memang Belanda itu strategis -dan mungkin jadi lebih mudah ngedapetinnya. Soal ini aku yakin udah pada tau sendiri dah.

Di dalam kepalaku, komunitas global itu artinya kita punya relasi yang nggak cuma dari dusun itu-itu aja, bisa jadi punya temen dari pelosok Argentina sana atau dari ujung utara Siberia, atau mungkin dari pinggir kanal eksotik di Amsterdam. Nah, relasi itu terkait erat dengan apa yang sedang kita lakukan. Misalnya nih, kalo' kita lagi konsen jadi pengrajin ya tentu saja kita butuh tersambung dengan ide-ide artistik yang cukup gila yang lintas batas geografis dan batas waktu. Kalo' si pengrajin ini mau bergerak sedikit saja aku rasa bisa kok jadi punya temen seniman dari Jepang atau seorang desainer interior dari daerah Mediterania.

Kalo mau realistis, coba deh itung berapa temen kita saat ini, yang bener-bener tersambung dan berinteraksi. Ketersambungan dan interaksi ini, dalam kacamataku, adalah komponen pokok sebuah komunitas. Kalo' nggak ada dua hal ini, nggak bisa itu dibilang komunitas. Terus coba telusuri dari mana aja tu dusun temen-temen kita sekarang. Paling juga itu-itu aja kan. Itu karena apa yang lagi kita kerjain sekarang mungkin belum begitu membutuhkan konsep "global community" itu.

Nah, kalo' mau ngomong soal komunitas global sebaiknya tentuin dulu deh kerjaan yang kira-kira emang ngebutuhin konsep komunitas global itu.

Apa pun yang kita kerjain, untuk mendapatkan komunitas global sebenernya cuma ada satu kunci: membuka diri. Openness.

Be grateful for whatever comes,
because each has been sent from beyond.

Friday, February 27, 2009

Penyelam Sedotan

Eksperimen ini sebenarnya sudah saya kenal sejak saya SMP. Aslinya sih "cartesian diver". Dulu waktu SMP saya buatnya pake tutup bolpen yang dikasi pemberat was (was itu nama sebenernya malam atau lilin atau apa sih?).

Nah, waktu di hiddenleaf, kami merasa nggak puas sama cartesian diver a la bolpen itu. Di tempat lain ada yang pakai ampul. Tapi ketika kami coba, agak susah. Dan akhirnya kami menemukan bahan yang sip buat penyelam ini: SEDOTAN. Bukan sedotan biasa sih, sedotan minuman Pop Ice gitu yang gede dan tebel. Trus dikasi selotip-selotip dan pemberat (kami pakai paku) Tadaaa!! jadilah Penyelam Sedotan a la hiddenleaf.

Alat & Bahan:
1. Sedotan Bubble kurang lebih 6 cm (panjangnya menyesuaikan beban)
2. Paku yang cukup pendek tapi agak endut 2 buah
3. Selotip
4. Botol minuman ... Aqua 1,5 lt works well
5. Air

Cara Bikin:
1. Salah satu ujung sedotan ditutup dengan selotip, jangan sampai bocor.
2. Paku dilekatkan dengan selotip di dekat ujung terbuka dari sedotan.
- langkah 1 & 2 ini lebih enak dilakukan kalo' punya lem tembak, jadi nggak perlu selotip.
3. Isi botol minuman sampai penuh.
4. Masukkan si penyelam dengan ujung tertutup di atas; so kita punya ruang udara dalam penyelam.
5. Tutup botol rapat-rapat
6. Tekan botol dengan kuat, amati yang terjadi; kok bisa ya?

Keunggulan dari Penyelam Sedotan a la hiddenleaf ini, proses menyelamnya dapat teramati dengan jelas.

Udah lama pengen potret tu penyelam pas melayang tapi nggak pernah berhasil. Nah, pas hiddenleaf pameran tengah bulan ini temen-temen sempet sukses motret si penyelam.



Anyway, aku nggak tau gimana caranya kalian dapet poto itu ...

Thursday, January 29, 2009

Nana Loves Balls

nanabola

Diantara semua mainannya, Nana paling suka bola. Bola warna warni, bola yang bisa bunyi-bunyi, bola sepak bola, sampe bola dunia. Pokoknya bola .. eh, sama payung juga ding ...

Saturday, January 24, 2009

Hiddenleaf's Paper Flower

Wuhu ... lantaran pertemuan sama Dimas, barusan aku menyempurnakan jutsu Bunga Kertas. It isn't old jutsu anymore, even I still have something in my sleeve for this.

Boleh dicoba,

Alat & bahan: selembar kertas, gunting, piring, air

0. Siapkan selembar kertas, kertas sobekan dari buku catatan lebih baik. Yaa ... seperti dulu pas kita masih SD suka nyobekin buku catetan buat bikin pesawat-pesawatan.

1. Lipat. Lipat sesuai urutan pada gambar di bawah:



2. Gunting. Gunting seperti gambar di bawah, jadinya potongan "V"



3. Lipat lagi. Kalo' potongan "V" udah dibuka, akan didapat dua buah pola. Jadinya akan seperti bunga berkelopak delapan. Lipat setiap kelopaknya sehingga menjadi kuncup bunga.



4. Siapkan piring yang diisi air, penuh. Ini sebagai kolamnya ceritanya ...

5. Letakkan kuncup bunga tadi di atas "kolam", amati yang terjadi.

Bunga yang sudah basah dapat dipakai lagi setelah kurang lebih satu jam ditempelkan ke tembok.

Oiya, selesei main-main jangan lupa dibereskan peralatannya. Kertas-kertas bekas dibuang pada tempatnya, tempat sampah khusus kertas. Supaya kertas yang sudah tak terpakai tadi bisa didaurulang.

Selamat bermain (",v

Friday, January 23, 2009

Dimas

Apakah penemuan datang dari kebetulan? Bagi beberapa orang, mengutip Zen, tidak ada yang namanya kebetulan. Yang ada adalah potongan-potongan puzzle yang belum bisa kita pahami.

Pas ke Klaten kemaren, aku sempet memakai beberapa jutsu dari HL untuk “memesona” anak yang punya kos. Namanya Dimas, kelas III SD. Aku sengaja beli asam sitrat dan soda kue di Matahari Klaten, trus bawa selongsong film (canister) dari rumah. Si Dimas langsung nyeletuk: “Wah! Plethokan.” I think that’s a good name for waterboom. Sayangnya, pas dimainin Dimas, sekalinya boom, canisternya langsung temangsang di genteng dan nggak bisa diambil.

Untuk mengobati kekecewaannya aku lalu minta Dimas untuk ambil lilin ama korek.

Flying Fire!

Voila … Dimas kembali terpana, tapi waktu dia coba sendiri rupanya agak susah. Emang sih, flying fire itu butuh skill, jadi agak susah.

Biar nggak terlalu kecewa aku keluarin jutsu lain: Bunga Kertas. Sebenernya aku agak pesimis dengan percobaan yang satu ini. Karena menurutku percobaan ini agak “jadul” dan kurang tinggi LoE (Level of Excitement)-nya.

But guess what?

Bunga Kertas worked very well … Dimas terpesona. Nah .. di titik ini malah aku yang melongo. Ternyata untuk anak kelas III SD yang belum pernah maen-maen a la hiddenleaf begini, percobaan sesederhana Bunga Kertas bisa bikin dia excited. Untukku, ini suatu penemuan baru. Dan setidaknya, aku bisa mengobati kekecewaannya Dimas.

Sebenernya sih, aku pengen ngasi mainan lebih banyak. Tapi kok mentok ya waktu itu … baru kali ini aku berhadapan dengan kondisi riil di lapangan: rumah sederhana, tanpa “senjata” yang sudah dipersiapkan dari hiddenleaf, anak kecil yang haus akan ilmu pengetahuan dan excitement. Secara instan, cuma flying fire dan bunga kertas yang kepikiran.

Sepertinya aku harus mengembang percobaan lain yang “sedahsyat” kedua percobaan itu. Sebagai evaluasi, ternyata selama ini percobaan-percobaan yang dikembangkan di hiddenleaf masih “kurang membumi” padahal kita bikinnya udah semembumi mungkin … eh masih aja kurang.

Well … it’s time for the shinobies to work harder.

CARPE DIEM ET NOCTURNE!