Monday, December 31, 2012

Resolusi 2013

Sejak hari Rebo kemaren, itu chickpeas udah di-ngat-nget-ngat-nget gk abis-abis. Ini berarti udah hari kelima itu menu ada di dapur. Kemaren butuh sekitar tiga hari sampe chickpeas-nya empuk dan enak dimakan. Maklum, pengalaman pertama masak chickpeas.

Chickpeas-nya dimasak pake bumbu kari instan, beli dari toko India. Jadi rasa kuahnya sih mantab abis. Tapi ya karena chickpeas-nya tidak mencapai konsistensi (keempukan) yang diinginkan... yaa... nggak abis-abis.

Untungnya (ato repotnya?) chickpeas itu, seperti keluarga kacang-kacangan yang lain bisa memicu kentut berlebih. Untung karena kalo kentut jadi punya alasan "chickpeas, peace :D #mukainnocent". Repot karena yaa... kalo kentat-kentut melulu nggak asik dong ya.

Jadi, resolusi 2013 saya sederhana saja. MENGHABISKAN CHICKPEAS ITUH!!!

Thursday, November 15, 2012

Lensa Mika

Percobaan ini udah aku bikin seminggu yang lalu, apa malah dua minggu yang lalu ya bikinnya. Tapi baru sempet posting sekarang. Percobaan ini masih satu paket sama pesenan-nya si Ina bikin soal PSTW itu...

Salah satu soal PSTW kemaren melibatkan lensa. Tapi gimana caranya aku bikin lensa? Hmmm... setelah merenung di WC, kalo aku bisa bikin prisma kenapa enggak aku bisa bikin lensa. So, dengan teknik yang sama dengan teknik yang aku pake buat bikin prisma, aku bikin lensa.

Pertama aku coba bikin lensa dengan menyambung 2 mika datar yang dilengkungkan. Tapi gagal. Karena mika yang aku bikin fungsinya untuk wadah air, sambungan di lengkungan itu berantakan. Airnya bocor-bocor.

Tapi kebetulan aku notice sesuatu. Mika yang aku pake kan dari bekas wadah lampu. Nah, bohlam lampu itu kan melengkung. Kenapa enggak aku pake lengkungan yang udah jadi rather than ngelengkungin sendiri?!! So, I did it. Dengan bantuan lakban dan lem silikon, jadilah:

Trus, dengan menggunakan senter rakitan sebagai sumber cahaya kita bisa lihat kalo lensa-nya bekerja. Anyway, sekedar ninggal catetan di sini, tadinya aku pake senter kecil tapi nggak begitu keliatan-keliatan amat dan tebak siapa yang came up with the idea of using senter rakitan? Yak betul, NANA!

Wednesday, November 07, 2012

Selang Siphon

Percobaan yang satu ini simpel dan bermanfaat. Mungkin banyak juga yang udah tau. Kalo di Indonesia, biasanya teknik siphon pake selang ini dipake orang jualan bensin ngalirin bensin dari drum besar ke botol-botol 1 literan.

Kenapa kok tiba2 posting tentang siphon? Masih terkait PSTW lagi... Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi air dari dalam botol tanpa harus memiringkan botol. Botol yang dimaksud tentunya botol penyelam kartesian yang kemarin. Kalo botolnya dimiring-miringin, ruang udara penyelam kartesiannya bisa kemasukan air dan kacau lah demonstrasi-nya. Makanya perlu pake siphon.

Untuk melakukan teknik siphon ini cukup dengan selang yang cukup panjang, yaa 3x tinggi botol yang dipake cukuplah. Selangnya biasanya aku cari di toko bangunan. Tapi cari di tempet lain juga ada mungkin.

Trus gimana cara percobaannya? Bisa liat video "siphon in action" yang agak jayuz berikut:

Sekedar berbagi memori, siphon ini salah satu percobaan yang paling intriguing buat aku pas aku SMA kelas 3. Waktu itu sempet sampe aku itung-itung pake Bernoulli etc. Tapi kesimpulan akhir dari "pencarian"-ku terhadap apa yang bisa bikin siphon bekerja itu simpel banget, balik ke pelajaran IPA Sekolah Dasar: "air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah". Meskipun pake acara naik dulu, setidaknya hukum alam yang umum itu masih berlaku dalam kasus siphon. Well ya... tapi si Dr. Campbell di video itu bisa menjelaskan secara lebih baik dan mendetail sih.

Tuesday, November 06, 2012

Balon Jet

Ini masih terkait sama PSTW juga. Kali ini aku merasa perlu ngasi tau gimana caranya bikin Balon Jet. Pernah sih aku posting di sini:

http://arkhadipustaka.blogspot.com/2011/07/hiddenleafs-jet-balloon.html

Itu postingan bulan Juli kemaren. Tapi boleh lah ya kasih poto-poto lagi.

Untuk bikin Balon Jet, yang dibutuhkan adalah balon tiup yang besar dan bagus, sedotan besar dan karet gelang.

Setelah mengikat sedotan ke balon dengan menggunakan karet gelang, buat corong kertas.

Trus corongnya di-edit pake gunting dan selotip. Jadinya kayak begini:

Dan... kalo ditiup, trus dilepaskan...

Monday, November 05, 2012

Nana & Jack-O-Lantern

Ini ceritanya helloween tapi telat. Helloween itu tanggal 31 Oktober, tapi karena waktu itu gk punya pumpkin (dan emang kami nggak merayakan helloween), jadinya ya nggak bikin jack-o-lantern.

Baru setelah hari Jumat kemaren setelah Nana pulang dari field trip ke Elioak Farm bersama temen-temen Pre-K-nya, Nana dapet pumpkin untuk dibikin jack-o-lantern.

Dan jujur saya baru tahu kalo ada cara bikin si jack-o-lantern glowing tanpa pake lilin, pake senter. Hehehe. Ndeso ya saya. Itu si Nana tau karena diajarin Ms. Price, gurunya.

Pelajaran dari "percobaan jack-o-lantern" ini: kalo' bikin sesuatu itu perlu mikirin aspek safety (yang selalu saja jadi faktor terakhir ketika hiddenleaf bikin percobaan, hehehe.)

Sunday, November 04, 2012

Penyelam Kartesian

Pernah sih bikin postingan tentang percobaan ini di sini. Tapi berhubung diminta bikin soal PSTW dan aku rasa aku perlu ngasih tau si Ina gimana caranya bikin benda yang satu ini, nggak pa pa lah reposting.

Alat & Bahan:

Alat & bahan yang saya pakai untuk penyelam yang ini mirip sama postingan terdahulu tapi agak advance, karena pake lem silikon alias lem bakar atau lem tembak:

1. Sedotan besar (untuk minuman bubble biasanya)
2. Lem silikon
3. Korek gas
4. paku/sekrup untuk beban, 2 buah
5. Botol minuman (pas bikin ini aku pake bekas botol grape juice-nya Nana)
6. Air

Prosedur:

1. potong sedotan sepanjang 6 cm, lalu tutup salah satu ujung dengan lem silikon, dan tempelkan beban pada ujung yang lain. Seperti terlihat pada gambar berikut:

2. Masukkan penyelam ke dalam botol yang diisi air sampai penuh, tutup botol rapat-rapat, dan tekan (squeeze) botol kuat-kuat. Jika ketika penyelam dimasukkan langsung tenggelam, berarti sedotannya kurang panjang ~> ganti dengan sedotan yang lebih panjang. Jika ketika penyelam terapung ketika dimasukkan tapi tidak mau tenggelam ketika botol ditekan, berarti sedotannya kepanjangan ~> potong sedotan sedikit. Kebetulan, waktu saya coba 6 cm untuk beban sekrup yang saya punya masih kepanjangan 0.5 cm. Baru setelah saya potong sedotan jadi 5.5 cm, penyelamnya bekerja dengan baik.

Penyelam kartesian ini bagi saya lumayan epik, karena saya punya momen yang cukup berkesan di sini. Pas itu, penyelamnya pake WORTEL!!! Carved carrot tepatnya. Kalo bukan idenya si Ibnu Gholib ya siapa lagi yang bisa bikin cartesian diver dari sayuran. Hehehe.

Wednesday, October 31, 2012

Recycling 6 Volt Flashlight

Pas badai Sandy mau dateng kemaren baru nyadar kalo senter/sentolop/flashlight kami kehabisan batere. Mungkin Nana nggak sengaja nyalain senter nggak dimatiin buat mainan.

Walhasil, saya harus berburu flashlight dan atau batere 6 volt tapi apa daya sudah habis dibeli orang. Namun sebagai hiddenleaf shinobi tentu nggak boleh habis akal.

Kebetulan saya punya stok batere 1,5 volt yang cukup banyak. Jadi saya ambil 4 buah batere 1,5 volt, saya susun serial, satukan dengan selotip. Lalu buat "kabel" dari alumunium foil yang dilinting dan diselotip ke spare part lampu dari flashlight yang kehabisan batere itu tadi. Oh ya, dan untungnya Nana punya karet mainan yang sangat sesuai dengan kebutuhan saya merakit 'lampu badai' darurat ini.

Yang perlu jadi catatan, rangkaian ini nggak jalan kalo sambungan antar batere-nya nggak rapet banget. Itulah kenapa saya butuh karetnya Nana. Karetnya berfungsi untuk mempersatukan rangkaian serial para batere itu sehingga arus listriknya bisa mengalir lancar tanpa hambatan udara yang berarti.

Dan voila!!! 'homemade flashlight' saya berfungsi. Tapi cuma kepake 5 menit, secara mati listrik akibat badai Sandy ya cuma sekitar 5 menit nggak nyampe...

Alhamdulillah :)

Sunday, October 21, 2012

Tic Tac Toe

Udah lama ya nggak posting mainan yang homemade. Yang ini "Tic Tac Toe" dibuat dari tutup botol susu. Hmm... kalo di Indonesia mungkin namanya "3 jadi" atau apa ya. Lumayan buat mengenalkan sama Nana "rules" dan "think before you move". However, kalo udah tau cara mainnya, keknya yang dapet giliran pertama naroh bidak mesti menangnya sih. Eh, iya nggak sih? *nggak yakin*

Saturday, September 29, 2012

England Journey Diary (2)

I went to London to attend my US visa interview appointment.

Uff, it is a long story thou. Well, I entered the US as dependent of my wife (which means my visa was F-2 visa). But then, I attend my doctorate program at Towson University. I have to change my visa status to F-1 visa, student visa, to be able to attend classes. At that time, I did not have any scholarship yet so I change my visa status "in-state" which means I did not go outside the US to gain my F-1 visa status. After several process (it took approximately three months) I got my F-1 visa status. But, the visa in my passport was still F-2 visa.

Then, I had to go to EE2012 conference in the UK on behalf of my office, September 18. I did not realize that I have to reapply for the visa once I go out the US. So I made visa interview appointment, and I got September 24. That is the background of how I got into London (and was stranded in the UK for 2 weeks).

***

In the UK, I stayed in my cousin's apartment on Newcastle. Apparently, I forgot to print my visa appointment when I departed to London using the train to King's Cross! And, I have to find a printing shop in London. Accompanied with my cousin (another one), I searched for printing shop, and I spent AN HOUR to find that place!

In case somebody needs to find an internet cafe and printing shop near King's Cross Station, London, here I give you the GoogleMap images:

And, here's the street view:

Hope this short and messy diary helps you :)

Thursday, September 27, 2012

Try Wordle

I try to make wordle summary of Papert's ideas resume (I got it from one of my friend).

Click on the image for better view.

Try Voki

Monday, September 24, 2012

England Journey Diary (1)

My learning story probably is a little bit similar with "Kitchen Math" story.

My story is about how I learn to use subway train, or in Baltimore we say "Metro". Since, algorithm and topology (the knowledge of places/distance?) is one of the math branch, I entitle my story as "Metro Math".

In Indonesia, we do not have subway train. Hence, I experienced tremendous traveler anxiety when I had to use Metro at the first time. It was my wife's first day of school in her Master program. I remember it was August 20, 2011 when we went together to Johns Hopkins Medical School using Metro. Before we went to the Metro station, I did some browsing on the GoogleMaps in order to get some explanation about how to get to the school.

Apparently, two dimensional (2D) and some step-by-step instruction is not enough for the first Metro rider like us to be able to use Metro properly. It takes tremendous effort to transfer 2D images into three dimensional (3D) experience. I felt anxious when I have to go deep down to the underground. I also confused what to use. A lot of question suddenly popped out when we arrived on Penn North Metro Station. Do I have to use the lift, but on the lift it said that it is for disable person only? How do I go down to the train platform? Where is the train platform? Fortunately, a very kind African American lady came to us and guided us. I could not imagine how anxious I was. The ticket controlled gate was a completely new thing for me. How do I get the ticket? What I have to do with the ticket to go through that gate? If the lady didn't help us, I sure would stand still for several minutes in front of the Metro gate dealing with my own mental barrier.

I think it is much easier to be guided through the real experience than read it in the internet.

And the next day, my wife found that she had free shuttle bus from Mt. Washington to Johns Hopkins School of Public Health. But for me, the Metro adventure is continued. The second problem of Metro Math is how to understand the Metro Line Map. On my everyday experience using Metro, I developed mental model how the Metro Map, presented as a straight line with dots, represents 3D journey from one place to another place. It is not as difficult as my first experience using Metro because I already broke down the mental barrier.

But the real test was yesterday, when I have to use London Subway Trains. In Baltimore, we only have one Metro Line. In London, they have ELEVEN subway trains called the tubes!

The Metro Line Map is a lot more sophisticated. But basically, the algorithm of the journey is similar: find your destination, buy ticket, go through the ticket controlled gate, find your train platform, get into the train and so on. In Baltimore, we have Charm Card as the topped up ticket. In London, they have Oyster Card. Confused yet? I did. And I said before, it is easier to experience it by yourself.

Using my experience riding Metro in Baltimore, I adapted quickly in London Tubes system. I felt less traveler anxiety. I felt familiar with the system. What I need to do just taking some time to break down those eleven lines into single line, the line that I want to travel to. And, of course I need to take time to read the instruction in the station and on the traveler map.

And voila! Big Ben, here I come :)

Thursday, September 20, 2012

Birmingham 20120918

Di atas kereta Birmingham-Newcastle pandangan saya melayang ke ufuk barat dimana langit semburat berwarna jingga keunguan dengan awan kelabu berarak-arak. Lampu-lampu jalan berpendaran di kejauhan. Ladang-ladang penggembalaan kuda dan domba di sepanjang rel kereta sudah gelap terselimuti malam. Saya mencoba merefleksikan pengalaman saya konferensi hari ini.

Presentasi saya alhamdulillah lancar walaupun ya ngomong bahasa Inggris-nya masih plegak-pleguk, tapi audiens bisa memahami sepenuhnya. Setelah sesi paralel selesai dan orang2 berjalan menuju ruang makan siang, seorang peserta konferensi dengan nama Abdussalam dari Coventry University (saya tahu dari tagname-nya) menyalami saya dan berkata "that was a good one, I got some points from your presentation." Saya tentu berterimakasih atas apresiasinya.

Setelah mengikuti beberapa presentasi, kesimpulan saya, yang namanya presentasi konferensi Internasional ternyata nggak serem-serem amat. Asal dipersiapkan dengan matang, ide sederhana pun diapresiasi dengan baik. Agak terlalu merendahkan rasanya kalau menyamakan presentasi di konferensi tadi seperti presentasi OPSI, tapi memang kenyataannya presentasi-presentasi tadi tidak sekeren Sir Ken Robinson, Hans Rosling atau Steve Jobs di TEDTalk.

Sayangnya, saya sendiri juga belum bisa presentasi seperti orang-orang yang di TEDTalk. Well, maybe someday I will.

***

Nha yang paling berkesan malah perjalanan pulangnya. Saya keluar gedung konferensi jm17.30 padahal kereta dari Coventry Train Station jam18.02 dan jalan utk pedestrian di Coventry itu cukup ruwet. Untunglah ketika saya kebingungan baca peta (yg gk biasanya saya bingung baca peta) akibat time pressure, seorang pemuda Inggris yang lagi jalan sama ceweknya menyapa saya, "anything I can help, mate?"

"Oh, I'm looking for Coventry Train Station" jawab saya.

"It's pretty far. Come on, let me take you there," katanya. Padahal tampaknya dia tadinya berjalan ke arah yg berlawanan dari arah saya berjalan.

Ealah Gusti, alhamdulillah sekali kok Panjenengan ngirim mas-mas bule nolong saya biar saya gk ketinggalan kereta.

***

Ketika saya selesai menulis kalimat di atas, saya kembali menengok ke jendela. Kali ini sudah gelap gulita. Yang tampak di kaca adalah refleksi wajah saya sendiri beserta isi gerbong yang lain. Saya jadi ge-er sama Gusti Allah, gek gek Gusti Allah sedang memperingatkan saya supaya saya suka menolong orang lain, karena saya sudah begitu banyak ditolong orang...

Katakanlah, aku memohon perlindungan kepada Tuhan Penguasa Ufuk yang terbelah, dari keburukan makhluk-makhluk-Nya. Caranya? Semoga saya selalu ingat untuk gemar menolong orang lain semampu yang saya bisa sehingga saya tidak punya kesempatan untuk merugikan orang lain.

Birmingham - Newcastle
19.30 - 22.50

Tuesday, September 11, 2012

Masterchef US Season 3 Finale

Overall, it was about harmony & balance won over visually stunning dish :)

Wednesday, September 05, 2012

Internet Penetration by 2011 in Indonesia

SOURCE : Internet World Stat

Internet penetration in Indonesia by 2011:

Compare with the US:

...and, the rest of the world:

Wednesday, August 29, 2012

CTP-09 : How's your orientation?

Catatan TP kali ini mungkin nggak seheboh yang sebelumnya (emangnya yg sebelumnya heboh?). Saya cuma pengen berbagi soal apa yang saya pikirin tentang orientasi a.k.a. OSPEK kalo di Indonesia namanya.

Orientasi sendiri makna etimologisnya "arrangement of a building, etc., to face east or any other specified direction,".

Secara praktis ni ya, bisa aja sih masa orientasi itu diisi sama ceramah-ceramah tentang filosofi dan nilai (values). Tapi yakin bakalan ngantuk dan mbosenin kecuali emang yang ngasih ceramah te-o-pe, atraktif, dan ngerti gimana caranya bikin ceramah yang menarik. Yang paling umum mungkin orientasi itu wujudnya workshop & games untuk mengenalkan suatu nilai, kembali lagi: memberi arah. Arah? Arah apa? Kalo' menurut saya sih lebih ke "gambaran besar tentang apa yang akan terjadi selama proses pembelajaran N tahun ke depan" gitu kali ya.

Kalo di teori belajar, ada yang namanya "readiness". Kesiapan untuk belajar. Yang artinya kurang lebih, belajar itu lebih efektif ketika murid punya kesiapan untuk menjalani proses belajar. Dalam skala mikro, pada setiap sesi pembelajaran, ada "pembukaan" seperti mengulang materi terdahulu, atau menyajikan pertanyaan-pertanyaan pembuka, memberikan konteks pada suatu materi pembelajaran, de el el. Dalam skala makro, ya Orientasi itu tadi.

Apa aja sih yang perlu "diarahkan"? Kalo' saya sih ya sebenernya tinggal meraba-raba kira-kira pertanyaan-pertanyaan apa saja yang bakalan muncul dari siswa/mahasiswa ketika menjalani pembelajarannya. Pertanyaan itu bisa dibagi dalam empat kategori:

1. Akademik
Contoh pertanyaan: SKS itu maksudnya apa? Kira-kira yang dipelajari apa aja? Untuk bisa lulus, apa aja yang perlu dipenuhi? Kapan KKN? Kapan dan gimana itu KP/KKL? sampai mungkin pertanyaan seputar hal-hal kecil di kelas, Kalo di kelas boleh makan/minum nggak? boleh bawa laptop ke kelas nggak? Presensi dihitung sebagai komponen nilai nggak -atau dengan kata lain, berapa kali boleh bolos kelas? atau mungkin pertanyaan yang lebih filosofis, Sekian tahun belajar di sini itu tujuannya apa to?

2. Layanan Kampus/Sekolah
Contoh pertanyaan: Gimana caranya pinjem buku di perpus? Ada layanan apa aja di perpus? Gimana caranya mengakses layanan kesehatan di kampus? Ada layanan konseling atau enggak? Mungkin ada program sepeda kampus? Atau kampus hijau? Trus yang nggak kalah penting, gimana keamanan kampus, apa-apa saja yang perlu diperhatikan supaya bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan -kemalingan/perampokan/lain-lain?

3. Administrasi
Contoh pertanyaan: Gimana caranya registrasi? Kalo ada masalah registrasi harus kemana? Gimana caranya dapet beasiswa? Kalo' mau ngurus-ngurus keringanan pembayaran kuliah kemana, caranya gimana? Trus gimana caranya ndaftar mata kuliah? Kapan-kapan aja itu waktu-waktu pentingya?

4. Kesiswaan/Kemahasiswaan
Contoh pertanyaan: Gimana social-life di kampus/sekolah? Ada kegiatan apa aja? Unit-unit kesiswaan/kemahasiswaan apa aja yang bisa diikuti? ada nggak kegiatan outreach ke masyarakat? Kalo' pas international student orientation kemaren sih bahas sampe gimana masalah makanan, kultur dan bahkan tentang kencan. Hehe.

Keempat poin tadi sebenernya bisa aja semuanya disajikan di website sekolah/kampus ybs. Tapi akan lebih baik kalo pas orientasi dijelasin juga, mungkin dielaborasi sama koordinator program, misalnya kalo tentang kesehatan kampus ya ada presentasi dari Koordinator Unit Kesehatan (atau yang mewakili), atau kalo' tentang keamanan kampus ya ada dari Kepala Satuan Keamanan Kampus. Sehingga, selain tahu informasi dari website, juga ketemu langsung sama yang bersangkutan, jadi ngerti orangnya. Kalo' udah ngerti orangnya kan ntar kalo ada apa-apa lebih enak ngobrolnya.

Salah satu fungsi orientasi adalah untuk menampilkan wajah ramah kampus/sekolah, memberikan suatu rasa nyaman di hati siswa karena tahu bahwa kampus/sekolah yang bersangkutan punya semangat untuk melayani dan memfasilitasi siswa untuk belajar, memberi informasi mengenai hak-hak apa saja yang bisa didapat siswa, dan juga kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi.

Selain keempat poin di atas, ada baiknya siswa/mahasiswa juga dapet workshop "success skills" macam "time management". Penting ini. Yang menarik buat saya pas saya dapet orientasi kemarin, workshop tentang "time management" ini dipadatkan dalam satu video:

*nulis panjang-panjang tadi intinya cuma mau nge-share video XD

Monday, August 27, 2012

Heboh, pol!

One Baltimore sweet memory with other Indonesia families

Heboh :D

Thursday, August 23, 2012

KBB Crumbs : Speed Test

Apa itu speed-test? Di postingan tentang pengenalan pola, aku sempet nyinggung-nyinggung masalah ini sebagai tahapan terakhir dalam persiapan ujian masuk perguruan tinggi.

Speed-test itu ya latihan soal. Tapi karena namanya speed-test, ada unsur "waktu"-nya. Jadi begini, salah satu faktor yang (mungkin) terlupakan saat ujian adalah bahwa sesungguhnya untuk mengerjakan soal-soal ujian itu waktunya terbatas. Kalo' nggak salah 2 menit untuk 1 soal. Nah, karena melupakan faktor waktu yang terbatas itu kadang kejadiannya pas ujian begini: terlalu asik berkutat sama 1 soal trus tau-tau waktunya udah mau abis aja trus panik.

Untuk mengantisipasi hal seperti di atas yang tentunya tidak kita inginkan, pas latihan perlu ada pengalaman "time-restricting". Caranya: ambil sejumlah soal, katakanlah 10 soal matematika, kerjakan dalam waktu 20 menit. Trus dievaluasi. Dirasa-rasakan. Seberapa cepet atau lama itu 20 menit.

Karenaaa... berkas speed-test-ku ketlisut, maka coba lah bikin paket soal sendiri dari kumpulan-kumpulan soal yang banyak beredar itu. Trus di-print, kondisikan diri, duduk di kursi, ambil alat tulis, ambil countdown timer, set waktu, daaan... mulai!

Yang pernah dapet sesi komplitnya speed-test itu KIRPAD 65. Tanya deh rasanya kayak apa di-speed-test. Dulu aku punya 16 paket soal matematika, isinya per paket ya cuma sekitar 10 soal gitu deh dan waktunya bervariasi, ada yang 10 soal 20 menit, ada yang 10 soal 15 menit. Lho, kok per soal cuma dikasih 1.5 menit? Iya. Setelah terbiasa dengan speed-test, 1 soal 1.5 menit ini namanya pressure-test.

Menurutku sih, cukup penting untuk mensimulasikan "ketegangan" sewaktu ujian. Dan dibandingkan try-out mingguan yang rutin digelar bimbel atau sekolah, porsi kecil soal dan waktu yang singkat tapi berkali-kali itu lebih bisa bikin kita "dapet" rasanya tekanan arwah (halah), tekanan psikologis saat ujian. Ngaku apa ngaku? Kalo' ngerjain try-out biasanya nyante-nyante aja to? Lha wong 60 soal 120 menit, mana untuk ujian kemampuan dasar, soal bahasa itu per soal-nya rata-rata bisa dikerjakan 1 menit (kalo' kecepatan baca komprehensif-nya lumayan tinggi lho ya), jadi emang practically pas ngerjain soal matematika dapet bonus sisa waktu dari soal bahasa.

Walopun pada prakteknya nggak saklek 1 soal 2 menit, pengkondisian psikologis yang dirasakan saat mengerjakan soal-soal speed-test itu adalah mental-state yang dibutuhkan saat mengerjakan ujian.

Karena hidup, adalah tentang bagaimana kita overcome the pressure. Hidup itu tentang converting failure into success. Halah, ngelantur. Udah ah.

Selamat Belajar!

Wednesday, August 22, 2012

KBB Crumbs : Kuadran & Sudut Istimewa

Menyambung pembicaraan mengenai trigonometri kemarin (dimana aku pas posting itu lagi males nggambar), di bawah ini gambar-gambar yang aku maksud. Dengan mencermati gambar itu, harapanku sih pada paham kalo' sebenernya menghafalkan nilai-nilai sudut istimewa dan positif-negatif-nya nilai fungsi trigonometri itu nggak serumit ngafalin tabel tapi sesederhana mencerna grafik. Apa sama susahnya ya mencerna grafik? Gini, kalo buat aku tabel itu abstrak, grafik masih lebih mending ada wujudnya ada gambarnya. Ya iyalah, namanya juga grafik.

Contoh ni ya, grafik sinus:

Grafik sinus yang cantik itu proses bikinnya seperti ini:

Kalo diikutin proyeksi nilai-nilai istimewa ke sumbu x, ketemulah kalo sin 30o atau sin pi/6 = 1/2, sin 45o atau sin pi/4 = 1/2 akar 2 dan seterusnya. Dan jangan pusing kalo dibolak-balik antara wujud angka dan wujud radian-nya. pi dalam aljabar nilainya emang 3.14, tapi ketika masuk ke dalam fungsi trigonometri pi berubah jadi 180o. Jadi pi/2 = 90o dan seterusnya... Euh, tetep aja njlimet ya?

Biar semakin njlimet mari kita tengok grafik cosinus:

Kalo dicermati, fungsi cos itu adalah fungsi sin yang digeser 90o ke kiri. Dalam bahasa matematika-nya cos x = sin (x+90o). Coba dimasuk-masukinlah nilai x-nya. Jika x = 0, maka cos 0 = sin (0+90o) = sin 90o = 1. Ya to? Boleh buat latihan, coba masukin nilai x untuk sudut-sudut istimewa yang lain.

Geser fungsi nanti aku posting lah di tempet lain. Simpel sih sebenernya, tapi asik (buat menuh-menuhin blog).

Trus yang menarik, sudut-sudut istimewa itu proyeksi di sumbu-y -nya urut kacang. Misal ni ya dari cos 30o, cos 45o, dan cos 60o urut-urutan 1/2 akar 3, 1/2 akar 2, dan 1/2 akar 1. Hehehe. Asik ya? Nggak? Mbok iya aja... daripada dibikin njlimet kan enakan dibawa asik to?? (maksa...)

Nah, kenjlimetan ketiga itu grafik fungsi tangen berikut:

Itu juga urut kacang nilai sudut istimewa-nya: 1 per akar 3, 1, akar 3. urutnya gimana? Ni urutnya: (akar 3)-1, (akar 3)0, (akar 3)1. Urut to?

Dengan mencermati grafik itu kita juga dengan mudah bilang di kuadran apa nilai-nilai fungsi trigonometri itu positif atau negatif.

Hmmm... Tapi buat yang lebih suka ngafalin tabel ya nggak apa-apa ngafalin tabel. Ini sifatnya cuma berbagi sudut pandang aja hehehe, sudut pandang orang yang lebih mudah menyerap informasi secara visual dibandingkan teks.

Oia, aku mau share sedikit rahasia-ku: aku juga nggak hafal nilai2 kuadran & sudut2 istimewa itu. Setiap kali ngerjain soal terkait nilai2 itu, aku harus men-sketsa secara garis besar (sketsa kasar) di kertas orek2-an gambar grafik yg aku butuhin, baru deh inget nilai2-nya.

Selamat Belajar!

Credits given to the source of the images:
http://math.tutorvista.com/trigonometry.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Trigonometry

Monday, August 20, 2012

KBB Crumbs : Integral

-diimpor dengan editan dari notes fb 31 Oktober 2009

Banyak yang komplain sama aku bahwa "Integral susah banget mas". F.Y.I sebenarnya Kalkulus semua susah. Tergantung sebenernya level profisiensi (penguasaan materi) seperti apa yang ingin dcapai. So, ada satu hal yang aku pengen luruskan di sini.

Level profisiensi Integral di sekolahan, jauh lebih tinggi dari apa yang dituntut dalam soal ujian masuk perguruan tinggi.

Artinya apa? Kalo tujuan kalian mau lulus UM, janganlah apatis dulu sama Matematika hanya karena Integral yang diajarkan di Sekolah tu hampir bikin muntah muntah saking susah. Aku punya bukti, UM 2003 - 2009 hanya menuntut penguasaan pemahaman dasar Integral dan Menghitung Luasan di Bawah Kurva. Menghitung luas sendiri soalnya bervariasi dari tahun ke tahun, tetapi yang menjadi satu catatan penting soal-soal Integral UM tidak sampai pada integral trigonometri pangkat tinggi, ataupun parsial ataupun sesuatu yang pakai arcus-arcus yang rumit itu. Untuk jaga-jaga, menurut data UMPTN dan SPMB 2003 ke bawah, ada satu lagi konsep yang harus dikuasai yaitu Menghitung Volume Benda Putar. Oiya, aku ngumpulin soal UM 2003 - 2009 khusus Integral. Jumlahnya cuman 6 biji soal.

Ini salah satu contoh soal UM, soal Integral UM 2009 kemaren:

Gimana caranya menyelesaikan soal integral di atas? Apakah dengan substitusi? Apakah dengan parsial? Mungkin bisa, tapi rumit.

Penyelesaiannya, dalam sudut pandangku, adalah dengan memasukkan nilai a yang berupa integral pada persamaan satu ke persamaan dua. Diperoleh:

Secara intuitif, nilai k sudah ketahuan = 1. Karena supaya integral bla bla bla itu sama dengan empat dari rentang nilai 1 sampai 2, hasil integralnya haruslah 4x ( 4*2 - 4*1 = 4 ). Kalo hasil integralnya sama dengan 4x, maka fungsi didalam integralnya haruslah konstanta yang nilainya 4. Artinya, akar x plus tiga tambah k per 4 itu sama dengan akar x plus 1. Atau tiga tambah k sama dengan 4, ya to?

Intuitif aja deh.

Terkadang, saking njlimet belajarnya kita melupakan hal yang paling penting yang kita miliki: Intuisi. Di dalam proses belajar Matematika, hal yang harus dibangun adalah intuisi matematika ini. Keterampilan menghitung tidak akan terpakai ketika terjun menghadapi permasalahan di masyarakat. Tetapi intuisi matematika akan membantu dalam proses problem solving. Intuisi matematika akan membantu kita melihat arah permasalahan ini ke mana, esensi permasalahan ini sebenarnya apa, lalu kita dapat melihat jalan yang paling efektif dan efisien yang kita bisa tempuh dari sumber daya yang kita miliki.

Secara teknis dalam pengerjaan soal, hal yang aku jabarkan di atas identik dengan soal itu sebenarnya yang ditanyakan apa, apa saja yang telah diketahui, pilihan jawabannya mengarah ke mana. Ini yang esensial dari Matematika. Bukan 1 + 1 sama dengan berapa, tapi bagaimana sebuah permasalahan kita pecahkan. Matematika bukan sekedar alat untuk menghitung, Matematika adalah pengetahuan yang dapat dipakai untuk membangun logika berpikir seseorang.

Karena terlalu terpaku pada rumus dan angka, pada suatu titik kita merasa kita yang sekarang menjadi lebih bodoh daripada kita tiga tahun yang lalu. Tapi percayalah, sebenarnya kita cuma lupa bahwa setiap kita itu pandai. Itu saja.

Selamat Belajar!

Friday, August 17, 2012

Catatan Ramadhan - 03

-diimpor dari notes fb 28 Agustus 2011, supaya saya ingat.

Ramadhan ini boleh dibilang less spiritual. Biasanya, hari-hari terakhir Ramadhan saya habiskan di Masjid Syuhada'. Tapi kali ini situasinya beda. Sejak awal Ramadhan, kami sekeluarga isinya kejar tayang pindahan ke Amerika karena kuliahnya jeung Ifta dimulai 22 Agustus, 22 Ramadhan. Ngurus Visa-lah, tiket-lah, perjalanan trans-atlantik, settlement situasi di US, etc. Boleh dibilang Ramadhan saya tahun 1432 H ini "adventurous ramadhan".

Yang saya dapat Ramadhan tahun ini adalah bahwa Allah tidak tidur dan selalu menolong hamba-Nya itu begitu nyata. Saya sekeluarga ndak mungkin bisa sampai Mt. Washington, Baltimore tanpa pertolongan Allah yang termanifestasi lewat banyak hal yang bahkan saya tidak mampu menyebutnya satu per satu lagi.

Pesan ramadhan yang paling penting bagi saya pribadi tahun ini adalah bagaimana agar saya tidak lupa untuk selalu mengagungkan nama-Nya, baik dalam hati, lisan dan perbuatan. Karena manusia adalah lemah, tanpa daya. Laa haula wa laa quwwata illa biLLah.

Mengagungkan nama Tuhan dalam perbuatan adalah sesuatu yang sangat terlihat jelas dari perilaku orang-orang yang saya temui sepanjang perjalanan di US. Ringan tangan, bekerja sungguh-sungguh, membantu orang lain, bersikap sopan, bertutur kata yang baik, always say "thank you, sorry & please", menjaga perasaan orang lain, nggak nyampah sembarangan, anything; semua hal kecil itu bagi saya merefleksikan kebesaran Tuhan. When we work hard, we praise Allah. When we do good deeds, we praise Allah. Even when we're doing small things such as no littering, we praise Allah.

Dan satu lagi, saya bertemu dengan brother muslim African American, Mohammad namanya, dan saya dilayani, diantar ke toko yang menjual daging halal, diantar ke stasiun kereta biar bisa pulang ke apartemen lebih mudah, sampai-sampai saya bisa membayangkan bagaimana kaum Muhajirin ditolong oleh kaum Anshor. Di titik ini saya sudah tidak bisa nulis lagi. Saya cuma bisa ... nangis.

Thursday, August 16, 2012

KBB Crumbs : Trigonometri

Trigonometri adalah cabang matematika yang ngebahas tentang segitiga. Namanya aja Trigon, bangun tiga, metri: ilmu ukur. Jadi emang berkutat tentang segitiga. Lebih spesifik lagi, untuk keperluan ujian (UN/SNMPTN) materi yang diujikan secara garis besar (dan besar banget):

1. Teorema Pythagoras
2. Sin, Cos & Tan

Nhaa.. poin pertama itu udah di luar kepala mestinya ya sejak dari SMP. Tapi poin yang kedua itu yang agak "njelehi". Karena di sini ini satu-satunya sub-materi matematika yang mau nggak mau harus menghafalkan rumus agar bisa lancar mengerjakan teka-teki yang diujikan. Mana rumusnya banyak pula.

Ada berapa rumus yang perlu dihafal? Mmm... banyak. Tapi yang banyak itu terkelompok dalam lima konsep penting.

1. Definisi sin, cos & tan
dimana dalam sebuah segitiga siku-siku dengan sisi tegak y, sisi mendatar x, dan sisi miring r, dirumuskan:

sin a = y/r
cos a = x/r
tan a = y/x

Heu, udah ada 3 rumus. Biarpun tampak sederhana, definisi ini sangat membantu dalam mengutak-atik teka-teki yang diujikan lho. Percaya nggak percaya.

2. Konsep kuadran dan sudut istimewa.
Yang ini, intinya adalah kalian harus punya gambaran mengenai grafik fungsi sin, cos dan tan. Termasuk di dalamnya harus udah paham tentang konsep geser fungsi. Kalo' pola pikirnya grafis, ntar lebih enak buat utak atik trigonometri. Karena grafis agak susah aku jelasin pake teks di sini, mana aku lagi males nggambar fungsi2 trigonometri. Besok deh kalo udah nggak males. Dan emang, trik-nya adalah memori fotografik. Ngafalin gambar. Ya boleh lah diitung jadi 3 rumus, padahal 3 gambar.

3. Identitas trigonometri: 1 = cos2a + sin2a

4. Sudut Rangkap
Ini banyak... ada 9 rumus:

sin 2a = 2*(sin a)*(cos a)
cos 2a = cos2a - sin2a
= 2*cos2a - 1
= 1 - 2*sin2a
tan 2a = (2*tan a)/(1 - tan2a)

trus yang ini juga ...

sin(a+b) = (sin a)*(cos b) + (sin b)*(cos a)
sin(a-b) = (sin a)*(cos b) - (sin b)*(cos a)
cos(a+b) = (cos a)*(cos b) - (sin b)*(sin a)
cos(a-b) = (cos a)*(cos b) + (sin b)*(sin a)

Banyak ya? Aku sekarang juga udah nggak hafal hehehe... nggak pernah aku pake soalnya, udah nggak tajam karena nggak pernah diasah.

#BEWARE OF LONG FORMULA, SKIP TO THE END OF FORMULA IF YOU ARE NOT READY TO READ THE FORMULA

Etapi, untuk 4 yang terakhir itu kalo udah paham konsep kuadran, sebenernya cuma ngafalin 1 rumus: sin(a+b) = (sin a)*(cos b) + (sin b)*(cos a). Sisanya diutak-atik pakai kuadran.

Misalnya ni,

sin (a-b) = sin (a+(-b))
sin (a-b) = (sin a)*(cos(-b)) + (sin(-b))*(cos a)

Karena dalam konsep kuadran, cos(-b) = cos b ; dan sin(-b) = -sin b, maka

sin(a-b) = (sin a)*(cos b) - (sin b)*(cos a)

Hal yang sama juga bisa diterapkan untuk cos(a+b). Karena dalam konsep kuadran cos t = sin (90+t), maka

cos (a+b) = sin (90+(a+b))
cos (a+b) = sin ((90+a)+b)
cos (a+b) = (sin (90+a))*(cos b) + (sin b)*(cos (90+a))

Karena dalam konsep kuadran, sin (90+a) = cos a ; dan cos (90+a) = -sin a, maka

cos(a+b) = (cos a)*(cos b) - (sin b)*(sin a)

Sekarang boleh dicoba sendiri untuk yg cos (a-b) deh...

Nah, selanjutnya ada hubungan persaudaraan yang dekat antara sin (a+b) dengan sin 2a. Ya iya lah, sin 2a itu adalah sin (a+b) ketika b=a. Sehingga...

sin 2a = sin (a+a)
sin 2a = (sin a)*(cos a) + (sin a)*(cos a)
sin 2a = 2*(sin a)*(cos a)

Hubungan batin yang sama juga terjadi untuk cos (a+b) dengan cos 2a. Hayo gimana? Coba dihubung-hubungin sendiri yaa...

Trus, variasi rumus cos 2a itu ada karena ada intervensi identitas trigonometri, dimana cos2a = 1 - sin2a dan sin2a = 1 - cos2a

Misalnya ni ya, sin2a aku substitusi dengan relasi identitas trigonometri,

cos 2a = cos2a - sin2a
cos 2a = cos2a - (1 - cos2a)
cos 2a = cos2a - 1 + cos2a
cos 2a = 2*cos2a - 1

Kalo yang disubstitusi cos2a-nya, larinya juga kira-kira sama kayak begitu

Trus trus trus... formula terakhir nih. Udah ngerti kan dari definisi sin, cos & tan itu kalo diutak-atik bisa jadi tan a = sin a / cos a ??

Nah, dari relasi dasar definisi sin, cos & tan itu, lahirlah tan 2a dari perkawinan antara definisi dengan formula sudut rangkap sin & cos.

tan 2a = sin 2a / cos 2a
tan 2a = 2*(sin a)*(cos a) / cos2a - sin2a

Kalo pembilang dan penyebut sama-sama dibagi dengan cos2a jadinya...

tan 2a = 2*(sin a)/(cos a) / 1 - sin2a/cos2a
tan 2a = (2*tan a)/(1 - tan2a)

Kesimpulannya, konsep sudut rangkap yang tadinya terdiri atas 9 rumus itu ternyata nenek moyangnya cuman 1 -> sin(a+b) = (sin a)*(cos b) + (sin b)*(cos a). Jadi beranak pinak melalui perkawinan-perkawinan dengan konsep trigonometri yang lain macam konsep kuadran, identitas trigonometri dan definisi sin, cos & tan.

#END OF FORMULA

5. Aturan Cosinus: A2 = B2 + C2 - 2*B*C*cos a

Meskipun konsep pokoknya cuma ada lima dengan kira-kira 10 rumus, aplikasi di soal bisa beragam banget. Ya iyalah, lha wong diferensial yang cuma tiga konsep pokok aja ngerjainnya bisa sampe jungkir balik apalagi ini yang lima. Dan trigonometri cenderung dijauhi karena rumusnya yang banyak.

Secara umum, untuk bisa ngerjain soal matematika emang utamanya adalah pengalaman untuk bisa tahu ini teka-teki larinya kemana, jalannya lewat mana. Yang diperlukan adalah membangun insting dan peta mental matematika melalui latihan ... kalo udah pengalaman, liat soal tuh ntar udah kebayang ini larinya kemana pake cara apa. Susah ya? Mana habis ujian nggak kepake pula?? Haha.. kok aku malah mendemotivasi gini yak?!

Ah, ini postingan KBB Crumbs yang paling nggak mutu kayaknya. Udah ah.

Selamat Belajar!

Monday, August 13, 2012

Iqra'

- menghimpun yang terserak dari twitter

Membaca dengan nama Tuhan itu supaya kita ingat bahwa tadinya kita cuma segumpal darah.

Membaca dengan nama Tuhan itu agar kita tidak berlebih-lebihan karena merasa sudah kecukupan (ilmu).

Membaca dengan nama Tuhan itu adalah dialektika berkesinambungan antara apa yg kita lihat dan pencarian.

Membaca dengan nama Tuhan itu adalah kendaraan dalam perjalanan penuh sujud (kerendahhatian) dan pendekatan diri.

Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan...

Sunday, August 12, 2012

KBB Crumbs : Pola Soal Bio

-diimpor dari notes fb 11 Oktober 2009

Seperti yang aku janjikan di postingan kemaren, berikut aku share hasil pengenalan pola soal-soal SNMPTN 2003-2008.

Pas liat referensi pelajaran Biologi SMA/MA di KTSP, kok morfologi soal-nya nggak begitu keliatan. So, aku bikin sendiri lah tema-tema itu. Tema yang menurutku nggak terlalu luas pun nggak terlalu spesifik.

Untuk menginterpretasi angka-angka di atas, ada beberapa catatan khusus.

Aku berhenti pada frekuensi kumulatif 74% kurang dikit. Ini terjadi akibat materi biologi yang begitu buanyak sehingga ada materi-materi yang kalo aku kelompokin dengan pemahamanku yang terbatas ini jadi terlalu spesifik ataupun jadi terlalu luas. Di sisi lain kalo ada yang bisa mengerjakan soal biologi sampe 70%, itu udah hebat banget menurutku.

Yang cukup menarik di sini, 3 materi teratas yang meng-cover lebih dari seperlima soal ujian adalah materi yang cukup ideal dari segi wilayah cakupan bahasannya: 1) Paku & Lumut, such as daur hidupnya, sifatnya, nama ilmiahnya, morfologinya; 2) Biologi Sel, Pembelahan Sel & DNA, such as meiosis, mitosis, organel, ribosom, membran sel, replikasi DNA de es be ... ; 3) Daun & Fotosintesis, such as struktur daun (palisade, stomata, etc.), reaksi gelap reaksi terang de el el.

Nah, khusus untuk nomor empat, klasifikasi, itu cukup banyak keluar tapi cakupannya luas. Masak yang ditanyain macam gajah masuk ordo apa, trus taneman ini genusnya apa. Lha modar saja belajar taksonomi yang detailnya sak ndayak itu. Tapi mungkin bolehlah di-review yang keluar apa saja ... gajah, asam jawa, jambu monyet, paus, pinus, spermatophyta de ka ka.

Trus sebenernya ada materi yang total coverage-nya bisa nyampe 17% dari keseluruhan soal: SISTEM ORGAN MANUSIA. Artinya, tiap ujian pasti ada soal tentang sistem organ ini. Masalahnya, sistem organ manusia itu cakupan materinya juga luas. Ada sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem sirkulasi darah, sistem ekskresi, sistem hormon (yang cukup dominan), sistem skeletal a.k.a. rangka tubuh. Banyak. Tapi make sense kok kalo’ yang satu ini diujikan. Di Pendidikan Dokter, jurusan paling favorit, materi ini bakal jadi makanan sehari-hari. Dan tentunya para dosen lebih senang kalo’ mahasiswanya sudah punya prerequisite knowledge tentang materi yang satu ini.

Bedah morfologi soal di atas sebenernya juga nggak sahih-sahih amat. Ada materi yang luas banget ... ada yang sedeng ... ada yang cukup sempit, contohnya: ATP. Kenapa aku sendiriin tuh ATP? Jujur aja aku nggak tau itu harus dimasukin mana dan pas pengenalan pola, materi tentang ngitung molekul ATP ini tampak cukup menarik. Contoh lain: Arthropoda. Aku juga berasa aneh sih ni kelompok hewan jadi cukup populer diujikan di antara kelompok-kelompok hewan yang lain. Tapi menurut bibi Wiki, kelompok hewan ini emang filum paling besar dalam dunia hewan.

Ok, segitu dulu interpretasinya. Biar cuma hasil “pattern recognition of the morphology of Biology Exam from an electrical engineer”, lumayanlah buat referensi belajar ...

Selamat belajar!

P.S.:
Again, karena datanya data lama, nggak up-to-date, mungkin bisa kalian bikin sendiri identifikasi dengan data terbaru. Dan mungkin kalo' kalian lebih ngerti Biologi SMA dibanding aku, kalian bisa bikin klasifikasi materi yang lebih bagus daripada klasifikasi di atas. Demikian.

Friday, August 10, 2012

KBB Crumbs : Ada Apa Dengan Matematika

Kaitannya masih sama posting pengenalan pola dan SNMPTN, jawabannya simpel aja:

1) karena kebanyakan yang belajar sama aku pengennya masuk prodi IPA, matematika jadi penting karena matematika punya porsi besar dalam SNMPTN. Perhatiin aja, ada Matematika Dasar dan ada Matematika IPA. Kalo' gk salah, total soal ujian untuk IPA 120 soal, Matematika porsinya 35 soal sendiri (hampir 30%) belum misalnya kita ngitung konsep Matematika yg dipake di Fisika; vektor misalnya.

Walopun sebenernya, porsi ujian terbesar itu bukan Matematika, tapi Bahasa. dari 120 soal, ada 75 soal bahasa: 20 soal Bahasa Inggris, 20 soal Bahasa Indonesia dan 35 soal Bahasa Matematika. Kenapa porsi ujian yang paling besar adalah Bahasa? Kayaknya begini... dosen-dosen lebih suka ngajar mahasiswa yang belum tahu apa-apa tapi bisa diajak ngobrol dibanding mahasiswa yang udah ngerti macem-macem tapi nggak bisa diajak ngobrol. Bisa ngobrol itu maksudnya tentu termasuk ketika mahasiswa bisa paham bahwa persamaan-persamaan matematika itu ada bunyinya, ada artinya. Kalo' mahasiswa yang udah ngerti macem-macem dan bisa diajak ngobrol itu sebenernya udah nggak perlu kuliah, nulis buku ajah XD

2) karena biasanya matematika itu dianggap momok, dianggap yang paling susah dari mata pelajaran yang lain. Iya apa iya, hayo?!

Itu sudah.

Thursday, August 09, 2012

KBB Crumbs : Pengenalan Pola

Pertama-tama, mungkin aku pengen berbagi point of view-ku tentang ujian saringan masuk perguruan tinggi (SNMPTN) kaitannya sama 'belajar'. Belajar secara umum, dimana tujuannya untuk memperoleh kompetensi, dengan belajar untuk keperluan SNMPTN ada bedanya. Bedanya apa ya? Begini ni... misalnya aku bicara soal belajar matematika, maka yang aku maksud belajar matematika itu memahami bahasa dalam pola-pola yang ada di alam dan kehidupan. Tapi ketika tujuan besar belajar matematika itu direduksi menjadi keperluan menyeleksi sekian calon mahasiswa, urusannya jadi beda; urusannya jadi masalah cerdik-cerdikan ngerjain tebak-tebakan matematika --bukan esensi matematika itu sendiri.

Jadi sudah jamak kalo' kemudian ada fenomena "Aku belajar, Aku lulus ujian, dan Aku lupa." Yaa.. karena kalo' urusannya mainan tebak-tebakan mana ada yang trus kepake beneran di kehidupan kita selanjutnya. Bisa nggak lupa itu biasanya karena ada kesan dan atau ada kemanfaatan; secara psikologis kita mengingat sesuatu yang kita anggap penting. Kalo udah nggak penting lagi ya biasanya lupa.

Tapi untuk ngakalin soal tebak-tebakan matematika itu, aku pengen berbagi metode yang berdasarkan esensi matematika : MENGENALI POLA.

Gambaran besarnya begini; meskipun soal ujian variasinya banyak, tetap saja ada polanya. Itu yang diajarkan matematika, bahkan kekacauan (chaos) tersusun atas pola-pola elementer yang sederhana. Percaya nggak percaya, pola-pola kacau bisa jadi tersusun atas pola dasar logika percabangan relasi linier.

Sehingga, apa yang harus dilakukan dalam 'belajar' menghadapi SNMPTN? Dalam versiku:
secara sekuensial,

1) Identifikasi pola,
2) Kuasai materi dasar sesuai pola,
3) Latihan soal (Speed-Test).

Mengidentifikasi pola-pola soal ujian itu ibarat membuat peta. Perjalanan tanpa peta -tanpa tahu titik awalnya dimana tujuannya mau kemana- itu perjalanan yang melelahkan dan berpotensi tersesat.

Nah, ambillah kasus soal SNMPTN utk materi Matematika. Kenapa contoh kasusnya Matematika? Nanti ta' jelasin di postingan yang lain.

Yang perlu dilakukan dalam mengenali pola adalah: 1) membagi materi menjadi sub-materi (biasanya sesuai dengan yang ada di buku pelajaran); 2) mengumpulkan data (biasanya ada tu kan buku kumpulan soal SNMPTN dari tahun sekian sampai tahun sekian); 3) buka MS Excel, dan bikin tabulasi data. Berikut ini contohnya.

Data yang ada di aku -yang ada dalam gambar-gambar di bawah ini- adalah data SNMPTN tahun 2003-2009. Ya maklumlah, karena aku jadi tentor matematika tahun 2010; jadi datanya nggak up-to-date #excuse.

Tabel di atas itu tabel data soal Matematika Dasar SNMPTN tahun 2003-2009. Nilai-nilai pecahan itu berarti, dalam satu soal dibutuhkan lebih dari satu pemahaman terhadap sub-materi, dengan kata lain soalnya soal komprehensif. Kalo dalam satu soal ada dua pemahaman sub-materi yang diperlukan untuk dapat menjawab soal ybs., kedua sub-materi tersebut aku kasi nilai 0,5. Dan jika tiga, 0,33.

Tabel di atas itu tabel data soal Matematika IPA SNMPTN tahun 2003-2009. Kalo' kedua data Matematika Dasar & Matematika IPA digabung dan dibuat grafik ogive-nya, jadinya kayak begini:

Dari grafik ogive di atas terlihat, 5 sub-materi teratas diujikan hampir 50% soal. Dan 9 sub-materi teratas meng-cover lebih dari 75%. Sedangkan total materi dalam matematika ada 20 sub-materi. Artinya, mempelajari separuh saja dari total materi Matematika sudah meng-cover tiga perempat kemungkinan soal yang diujikan. See, cukup menyederhanakan permasalahan bukan?

Dengan adanya peringkat sub-materi itu setidaknya jadi ada susunan prioritas materi-materi apa yang harus dikuasai lebih dulu.

Langkah selanjutnya adalah, kenali pola-pola soal untuk tiap sub-materi. Katakanlah untuk materi Persamaan Kuadrat; Gimana aja sih variasi soal-soalnya? Rumus-rumus apa saja yang dipakai? Trik-trik apa saja yang perlu dipahami? Menjawab pertanyaan-pertanyaan itu artinya udah mulai masuk ke tahapan "menguasai materi dasar sesuai pola". Kalo' penguasaan materi dasar itu udah dilakukan untuk materi-materi yang dianggap penting, berikutnya adalah put your knowledge to the test: latihan soal (speed-test). Apa itu speed-test? Heuuu... ini nanti ta' jelasin di postingan lain juga. Duh, banyak ya ternyata yang bisa ditulis buat KBB Crumbs hehehe.

Catatan pentingnya, karena data itu sudah obsolete ada baiknya data itu kalian perbarui sendiri dengan cara melakukan identifikasi sendiri terhadap data yang ada sekarang.

Dan kalo' perlu, lakukan cara yang sama untuk materi-materi yang lain seperti Fisika, Kimia, bahkan Biologi (walopun aku pernah melakukan identifikasi untuk materi Biologi dan hasilnya nggak karuan pola-nya; kapan-kapan aku share ya hehe), Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia!

Selamat belajar!

Wednesday, August 08, 2012

Catatan Ramadhan - 02

Pukul 5 sore di Baltimore, Amerika Serikat, matahari masih bersinar terik. Saya berjalan menuju stasiun kereta Lexington Market hendak pulang ke apartemen dari membeli bahan-bahan untuk masakan berbuka puasa di toko kelontong Cina yang menjual bahan makanan Indonesia seperti mie instan, cincau kaleng dan sirup. Di tengah keramaian lalu lalang pejalan kaki, mobil dan kereta komuter seorang African American berdiri di depan sebuah bangunan kuno di pojok jalan dan kemudian mengumandangkan adzan. Adzan Ashar, tanpa pengeras suara.

Sontak saya membelokkan langkah, yang tadinya hendak ke stasiun jadi berjalan menuju bangunan kuno itu: Masjid Us-Salaam. Entah karena suasana Ramadhan, atau terpesona oleh adzan dari muadzin yang tulus dan sederhana, seketika itu juga saya merasa berdosa seandainya tidak membelokkan langkah ke masjid. Padahal tidak demikian rasanya ketika di Indonesia. Maklumlah, di sini jarang-jarang saya mendengar adzan dikumandangkan. Beda sekali dengan di Indonesia dimana hampir setiap RW punya masjid yang rutin memperdengarkan adzan lima kali sehari. Saking rutinnya, adzan seperti sudah menjadi hal yang biasa didengar sambil lalu.

Sembari menunggu iqamah, saya bercakap-cakap dengan Abdul, si muadzin. Saya memperkenalkan diri dari Indonesia dan dia menimpali bahwa dia sudah tahu saya dari Indonesia ketika melihat peci yang saya pakai. Ternyata Abdul tahu sedikit banyak tentang Indonesia, tentang negara dengan kontingen haji terbesar setiap tahun dengan seragam yang khas dan tentang negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia. Sebagian besar masyarakat muslim Amerika tahu tentang fakta itu. Tapi pertanyaan berikutnya membuat saya malu. Abdul bertanya bagaimana keadaan di Indonesia, apakah Al-Quran sudah terejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya menjawab sejujurnya: belum. Meski Abdul bisa memaklumi, "semakin banyak orang semakin banyak masalah" katanya, tetap saja saya merasa malu.

Saat di stasiun kereta, saya memandangi masjid di ujung jalan itu. Masjid Us-Salaam ini dulunya adalah sebuah bank yang sempat berubah fungsi menjadi pub. Bangunannya bergaya arsitektur Palazzo dengan aksen Italia, dibangun pada tahun 1904 dari bekas hotel Saratoga. Bangunan ini berubah fungsi menjadi masjid pada tahun 2004. Tidak ada kubah, tidak ada menara, bangunan ini mempertahankan bentuk aslinya, menjadi satu dengan deretan bangunan kotak lain di sebelahnya yang kosong. Satu-satunya yang menandakan bahwa bangunan ini adalah masjid adalah papan nama berwarna hijau di atas pintu masuknya. Kesederhanaan masjid ini mencerminkan kesederhanaan jamaahnya, namun gaya arsitekturnya yang klasik dan beraksen menyuarakan dengan lantang besarnya semangat keberagamaan mereka. Saya tidak bisa membayangkan betapa keras usaha sekelompok orang yang mengusahakan sebuah masjid tepat di jantung kota Baltimore, mengakuisisi sebuah gedung cagar budaya, di tengah-tengah kompleks perdagangan Lexington Market.

Semangat beragama mereka yang tinggi dibalut dengan wajah yang ramah. Abdul tidak menghakimi ketika mengetahui saya melaksanakan tarawih di rumah saja. Shalat Isya' pada Ramadhan di sini dilaksanakan di atas pukul 21.15. Umumnya shalat Isya' digelar pukul 22.00 yang dilanjutkan 8 rakaat tarawih dengan mengkhatamkan 1 juz. Shalat tarawih baru selesai pukul 24.00. Oleh karena itu, Abdul memahami bahwa seorang mahasiswa yang tidak punya mobil dan bergantung pada transportasi umum seperti saya sebaiknya tidak keluar ke downtown malam-malam disebabkan tingginya tingkat kriminalitas.

Sejujurnya, saya merindukan shalat tarawih di Indonesia dari masjid ke masjid dan merasakan atmosfer Ramadhan yang begitu kental. Saya juga merindukan jajanan dan minuman untuk berbuka yang digelar setiap sore di pinggir jalan, juga warteg yang buka sampai shubuh untuk menyediakan makan sahur. Namun kalau hanya kerinduan terhadap makanan Indonesia, bisa terobati saat pengajian dan buka bersama belasan keluarga Indonesia di Baltimore yang digelar seminggu sekali di hari Sabtu. Yang masih agak sulit diobati mungkin adalah kerinduan akan kemudahan-kemudahan untuk menjangkau masjid, yang seringkali saya sia-siakan. Di sini, ketika menjadi minoritas, saya jadi sadar bahwa selama ini tampaknya saya kurang bersyukur dengan kemudahan-kemudahan yang dilimpahkan Allah di Indonesia.

Ah, tapi dasarnya manusia sedikit sekali bersyukur. Mungkin ketika saya pulang besok, saya juga akan merindukan puasa 15 sampai 16 jam. Mungkin saya juga akan merindukan bau pinus ketika berjalan pulang dari stasiun kereta. Dan mungkin saya juga akan merindukan duduk bersama saudara-saudara dari berbagai ras dan latar belakang dengan semangat beragama yang tinggi namun tetap ramah.

Tuesday, August 07, 2012

KBB Crumbs : Persamaan Kuadrat

- diekspor dari notes fb 27 Oktober 2009 dengan beberapa editan.

Beberapa orang ada yang bedain materi persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat. Yaa .. boleh lah. Aku dulu -kalo nggak salah- belajar kalo yang namanya persamaan itu y-nya sama dengan nol kalo yang namanya fungsi itu y-nya sama dengan f(x). Persamaan kuadrat biasanya bicara soal akar-akar fungsi kuadrat, mencari (xp, 0). Kalo' materi fungsi kuadrat lebih mengeksplorasi tentang perilaku fungsi kuadrat itu sendiri seperti misalnya bagaimana jika determinan fungsi kuadrat (D) lebih besar atau lebih kecil atau sama dengan nol.

Untuk materi persamaan kuadrat sendiri, ada laman wiki yang menurutku cukup komprehensif. Ini: http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_kuadrat

Jadinya aku nggak perlu nulis materi to di sini ...

Yang perlu diketahui, percaya nggak percaya, soal-soal yang dijadikan tebak-tebakan dalam ujian semacam UN atau SNMPTN itu bermuara pada satu rumus saja: Rumus abc. Yaitu:

Tapi tentu saja sekali lagi, harus dengan pemahaman yang komprehensif. Pemahaman komprehensif itu maksudku ya paham jungkir-baliknya rumus itu. Haduh gimana ya, susah jelasinnya.

Misalnya ni, paling sering kan diminta membuat persamaan kuadrat baru dari persamaan kuadrat yang diketahui; dengan syarat akar persamaan kuadrat baru itu dalam fungsi akar persamaan kuadrat yang diketahui. Ngerjain soal macam itu kan alatnya pakai x1 + x2 dan x1*x2 atau juga ada teka-teki yang melibatkan x1 - x2. Nah, pengutak-atikan akar-akar persamaan kuadrat itu sumbernya rumus abc, seperti misalnya dari rumus abc yang diutak-atik itu lahirlah x1 + x2 = - b/a. Hayo, gimana coba caranya ngutak-atik rumus abc biar jadi kayak gitu?

Selamat belajar!

Monday, August 06, 2012

KBB Crumbs : Perpangkatan & Logaritma

- habis nge-chat sama Tata kok jadi kepengan posting beberapa berkas dari notes fb ke sini yaa, dimulai dengan perpangkatan dan logaritma deh.

Perpangkatan (eksponensial) dan logaritma adalah operasi aljabar/matematis yang sama seperti tambah, kurang, kali dan bagi.

Kalo waktu SD, pertama kali kita belajar penjumlahan dan pengurangan. Misalnya, 5 buah duku ditambah 2 buah duku jadi 7 buah duku. Dan, 10 buah duku dimakan 6 buah duku jadi 4 buah duku. Aku bilang itu operasi matematis level satu.

Trus masih di SD juga, kita belajar perkalian dan pembagian. Perkalian itu menjumlahkan bilangan yang sama berulang-ulang. Pembagian itu operasi invers-nya perkalian. Misalnya, ada 5 orang anak yang masing-masing metik 3 buah duku dari pohon duku jadi ada 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 3 x 5 = 15 buah duku yang dipetik. Dan misalnya, ada sekeranjang duku berisi 12 buah duku yang mau dibagi rata untuk 4 orang anak jadi 12/4 = 3 buah duku per anak. Aku bilang itu operasi matematis level dua.

Nah, di SMP mungkin kita mulai mengenal perpangkatan (eksponensial) bersama dengan inversnya, logaritma. Perpangkatan itu mengalikan bilangan yang sama berulang-ulang. Misalnya, ada 4 anak yang tiap anak makan 4 buah duku tiap hari selama 4 hari jadi selama 4 hari itu termakan 4 x 4 x 4 = 43 = 64 buah duku. Yang jadi masalah, aku kesulitan cari contoh buah duku untuk operasi logaritma. Wkwkwk. Help, anyone? Perpangkatan dan logaritma ini -dalam istilahku- adalah operasi matematis level tiga.

Problem utamanya, operasi matematis level tiga ini jarang sekali kita pakai dalam perhitungan sehari-hari. Kebanyakan orang jarang-jarang yang harus deal with perpangkatan dan logaritma. Beda sama anak-anak elektro misalnya, kalo mau ngitung transformasi fourier dari isyarat elektromagnetik, mau nggak mau ketemu bilangan naturalis (e) yang dipangkatkan. Atau, kalo mau gambar tanggapan filter elektronik mau nggak mau pakai logaritma. Ngitung regresi juga terkadang pake regresi logaritmik.

Nah, karena jarang dipakai .. kita jadi nggak begitu terbiasa dengan kaidah-kaidah operasional perpangkatan dan logaritma ini. Sehingga ketika dijadikan pertanyaan tebak-tebakan di ujian semacam Ujian Nasional atau SNMPTN banyak yang merasa kesulitan.

Aku sendiri sekarang juga udah nggak pernah pakai operasi matematika level tiga ini. Suka lupa jadinya. Biar gampang mengingat-ingat hubungan antara perpangkatan dan logaritma paling enak pakai contoh berikut:

Jika 102 = 100, maka 10log 100 = 2

Dari contoh angka itu bisa dibikin bahasa matematikanya:

Jika ba = c maka blog c = a

Khusus untuk operasi logaritma, ada ketentuan dasar: blog c = a, hanya akan beroperasi bila:
1) b bernilai positif dan tidak sama dengan 1, DAN
2) c bernilai positif

Kalo b = 1, maka perpangkatannya menjadi: 1a = c. Angka satu dipangkatkan berapa pun hasilnya 1, sehingga relasi a dan c tidak terdefinisikan. Dalam konteks perpangkatan dan logaritma, b disebut bilangan basis. Dengan alasan yang sama, bilangan basis juga tidak dapat bernilai 0.

Pertanyaannya, kenapa ya bilangan basis tidak boleh negatif? Kenapa juga syaratnya c dalam logaritma harus bernilai positif? He he, aku juga belum paham itu. Tapi kan ada Google :) Coba deh di-Google. Gantung banget yak?

Well, tanda tanya itu memang titik awal untuk belajar sih :D #ngeles

Saturday, August 04, 2012

Kalkulus Kehidupan (1)

- merangkum dan mengelaborasi twit beberapa waktu lalu untuk hadiah ulang tahun adik saya. Selamat Ulang Tahun Ris, semoga barokah kehidupanmu :)

Kalo dimodelkan dengan persamaan matematika, kisah hidup manusia itu persamaan pangkat majemuk multivariat thd waktu.

y(n)=f(t)

Persamaan pangkat majemuk punya titik-titik kritis (critical points) dimana pada titik-titik tersebut diferensial fungsi terhadap waktu bernilai nol; f(t)/dt = 0.

Yang namanya titik kritis f(t)/dt=0 ada tiga jenis: 1.maksimum 2.minimum 3.belok; seperti yang terlihat pada fungsi pangkat lima berikut:

Jadi ada masa dimana hidup kita mencapai maksimum, grafik menanjak lalu menurun.

Ada pula masa dimana hidup kita mencapai minimum, grafik nyungsep lalu kick back naik.

Tapi juga ada titik kritis yg namanya titik belok (inflection point), ketika grafik naik lalu f(t)/dt=0 tp kmd tetep naik, atau sebaliknya.

Bilamana diferensial grafik kehidupan kita f(t)/dt=0?

Momen itu namanya persimpangan, ketika kita dihadapkan pada pilihan-pilihan lalu kita membuat keputusan-keputusan. Dan Gusti Allah ngendika, "Kami telah ilhamkan (kepada jiwa-jiwa itu) keburukan dan ketakwaan", dari keputusan atas pilihan tersebut, sungguh beruntung mereka yang mensucikan diri.

Saturday, July 28, 2012

Tentang Definisi

- merangkum twit-twit tadi pagi

Pagi2 kok mak bedunduk inget Pak Rani yaa.. apa kabar beliau ya?

Pak Rani itu salah satu guru matematika SMA saya yang paling keren (setidaknya di mata saya). Saya pernah posting tentang Pak Rani beberapa waktu lalu. Well, okelah boleh dibilang saya fans-nya Pak Rani :).

Yang paling saya inget dari Pak Rani itu ketika beliau di depan kelas lempar pertanyaan: lingkaran itu apa? Semua anak di kelas diam. Pak Rani tampak tidak suka, mungkin kecewa, tapi kayaknya sudah biasa. None of us understood what he asked. Anak-anak saling memandang satu sama lain, kalo' dikartunin mgkn ada bubble "ini Bapak aneh banget pertanyaannya..." Sampai pada akhirnya Pak Rani tidak sabar menunggu karena nggak ada satu pun anak yang menjawab dengan benar dalam hampir 2 x 45 menit jam mata pelajaran. Dan beliau bilang "lingkaran itu himpunan..."

Pada saat itu saya jadi sadar, bahwa selama 11 tahun belajar matematika dari SD sampe SMA kelas 2 saya ndak pernah punya pemahaman tentang apa itu "definisi". Walopun, dari sudut pandang kreativitas nggak salah sebenernya bikin definisi sendiri soal lingkaran, tapi matematika itu konsensus. Supaya punya sudut pandang yang sama, dibuatlah definisi-definisi. Contohnya: "lingkaran adalah himpunan titik yg berjarak sama dari satu titik acuan tertentu".

Dari "definisi" itu lahirlah bahasa matematika berupa rumus lingkaran:

(y - yp)2 + (x - xp)2 = r2

x dan y adalah koordinat titik-titik yang membentuk lingkaran, xp dan yp adalah koordinat titik acuan, dan r adalah jarak himpunan titik (x,y) terhadap acuan (xp,yp). Kok rumus lingkaran mirip Teorema Pythagoras?? ya mau gimana lagi? kalo ngitung jarak yg sama jadinya ngitung hipotenusa segitiga to?

Definisi itu terdeskripsikan dengan baik pada alat yang namanya "jangka" (compasses), salah satu alat bantu untuk menggambar lingkaran sejak jamannya Euclid. Ketika memakai jangka, kita menentukan satu titik acuan tertentu, menentukan radius (jarak himpunan titik penyusun lingkaran) lalu memutarnya sehingga himpunan titik-titik penyusun lingkaran itu termanifestasi dalam citra yang kita sebut lingkaran.

gambar dari sini.

Di akhir kelas tentang irisan kerucut itu, Pak Rani bilang sama saya "kalo kamu gk bisa selesein masalah pake rumus, kembalikan ke definisinya"

Jadi sodara-sodara, jika Anda punya masalah hidup, definisikan hidup itu apa, asal muasalnya gimana, tujuannya apa. Karena, hidup nggak cuma "rumus-rumus" dan "perhitungan-perhitungan" yang rumit. #halah #melebar

#sudah #selesai #kembalikedapur #cucipiring

Friday, July 27, 2012

Catatan Ramadhan - 01

copy-paste dari status Bapak mertua di facebook.

PUASA DITENGAH KEMAJEMUKAN WARGA BANGSA
Abdul Muhaimin

Puasa menjadi ritus besar bagi bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Jauh hari sebelum Romadlon tiba, semua aparat birokrasi sibuk untuk menciptakan nuansa islami dengan kebijakan yang akan mendukung sakralitas dan kekhusukan bulan Romadlon, sejak dari operasi ketertiban masyarakat berupa razia miras, pembatasan jam buka tempat hiburan malam hingga penyediaan logistik/sembako agar tidak mengurangi sedikitpun religiositas Romadlon. Media masa elektronik yang sebelumnya penuh dengan isu perselingkuhan, gossip-gossip seksual dan kekerasan, tiba-tiba merubah kebijakan tayang di bulan Romadlon dari sense rating pasar menjadi media religious dengan pesan-pesan moral dan kemanusiaan.

Rasanya dosa besar bagi seorang muslim yang tidak mensyukuri dukungan semua pihak terhadap penciptaan suasana religious bulan yang disucikan itu. Betapa bangganya melihat spanduk besar terbentang di persimpangan jalan mengajak semua orang agar menghormati orang yang sedang berpuasa, kemudian warung-warung makan atas nama toleransi dan penghargaan harus di beri tirai agar tidak mencolok dan menyinggung perasaan keagamaan umat Islam. Seperti dunia mimpi, bangsa Indonesia yang penuh keragaman dalam sekejap tiba-tiba menjadi masyarakat monokultur; religious, Islami dan Spiritualistik. Religiousitas dan spiritualitas yang direkayasa oleh pasar dan dipaksakan Negara.

Menyaksikan fenomena itu, muncul romantisme nostalgik dengan suasana religiositas masa kecil yang tumbuh secara kultural, Tidak ada tayangan menu Romadlon di televisi, tanpa program pesantren kilat ataupun kultum subuh dan tanpa melibatkan birokrasi, tetapi religiositas tumbuh dari ketulusan penghayatan agama dan interaksi personal saat minum jaburan seusai tarawih di surau surau kampung atau kerikuhan tetangga non muslim yang malu karena tidak berpuasa. Itulah religiositas yang membumi, religiositas yang tidak akan hilang karena usainya bulan Romadlon.

Kita tentu tidak mungkin memutar mundur jarum sejarah. Namun keislaman sejati, senyatanya hanya tumbuh dari dalam diri kita, bukan dipaksakan oleh negara ataupun rekayasa pasar yang didukung oleh kapitalis dunia. Kemulyaan Romadlon bukan berarti peng-absahan bagi muslim untuk memaksa orang lain menghormati orang yang sedang berpuasa, meskipun demikian, ada etika kebangsaan yang menuntut kesediaan umat lain mengapresiasi secara tulus momentum pencarian spiritual yang memang sangat dibutuhkan untuk membenahi kerusakan moralitas bangsa saat ini.

Ketulusan, penghormatan timbal balik memang sangat diperlukan, agar bulan Romadlon tidak menjadi ajang kejumawaan kelompok tertentu yang mendeklarasikan sebagai garda depan dalam mempertahankan kehormatan dan kemulyaan Islam. Sementara kaum muslimin harus sadar, kemulyaan Islam bukan karena jasa kelompok tertentu, dan kemulyaan Islam tidak akan terkurangi karena pelecehan yang dilakukan oleh mereka yang tidak senang terhadap Islam. Islam tidak pernah sedikitpun tercemar oleh ejekan dan makian orang yang membenci Islam, dan Islam juga tidak akan menjadi unggul karena dipuji dan dibela oleh orang Islam. Kalau toh kemudian semua manusia di bumi membenci dan meninggalkan ajaran Islam, Islam tidak akan rugi karena manusia sendirilah yang justru sangat rugi. Islam adalah agama yang sudah sempurna sejak diturunkan 15 abad yang lalu dan kita tidaklah perlu berteriak keras untuk menunjukkan kemulyaan dan kesempurnaan Islam.

Romadlon baru kita tapaki beberapa hari, masih panjang waktu permenungan dan pencarian keutamaan bulan Romadlon, tentunya kita berharap disepuluh akhir bulan Romadlon kita akan menemukan religiositas dan spiritualitas yang senyatanya dlm malam lailatul qodar. Amiin Ya Mujibas Sailin.

Catatan : Tulisan diatas adalah naskah simpanan Romadhon bbrp tahun lalu

Wednesday, July 25, 2012

CTP-08: Do we still need the school if we have Internet?

Pas ngobrol ringan sambil buka puasa, jeung Ifta mak bedunduk punya pertanyaan macam itu. Masih perlu nggak ya sekolah kalo ada Internet? Latar belakang pertanyaannya simpel aja sebenernya. Tadinya jeung Ifta merasa nggak bisa masak. Tapi ternyata berkat Google, jeung Ifta jadi bisa masak enak.

Nha.. dari situ saya jadi kebayang dialog antara Abak & Epet.

Epet: kalo ada Internet, udah nggak perlu ada sekolahan kali ya?

Abak: ya masih perlu lah. Tapi sekolahannya ya mesti direformasi. Jadi Sekolahan Two Point O. Education 2.0.

Epet: Walah Bak, apa tu Education 2.0?

Abak: diramban sana gih Pet...

kemudian Epet meramban Google

Abak: kalo menurutku sih, Education 2.0 itu ya pendidikan yang membekali anak-anak sesuai dengan jamannya. Anak-anak kan masih butuh juga diajari biar melek literasi. Anak-anak perlu diajarin dasar-dasar calistung juga kan. Tapi pada suatu titik, perlu ada perubahan fundamental dari pendidikan yang berorientasi ujian jadi pendidikan yang berorientasi keterampilan hidup.

Abak mainin kapur di jari jemarinya. Epet masih nyenuk meramban Google.

Abak: Kalo pendidikan kita masih melulu urusannya ngerjain soal ujian, duh kasian banget anak-anak kita. Ketinggalan jaman. Kalo' pendidikan kita urusannya masih ngafalin tumpukan informasi, sia-sia banget lha wong diramban via Google bisa. Anak-anak kita perlu diajarin gimana caranya mencari informasi, gimana caranya meramu informasi-informasi tadi menjadi pengetahuan baru. Anak-anak perlu dikasih wawasan yang luas, tapi bukan menghafal... wawasannya dipakai untuk belajar menghargai orang lain dan akhirnya bisa berkolaborasi. Anak-anak perlu diajarin gimana caranya mengkomunikasikan ide. Yang paling penting, anak-anak perlu diajarin untuk kenal sama Tuhan, biar nggak kosong hatinya dan ngerti ilmu itu dipakenya buat apa.

Epet: eh ini ada Oom Bill Gates juga nulis tentang Education 2.0 Bak.

Abak: mana Bill Gates mana?

Abak ngeliatin layarnya Epet

Epet: apa artinya Education 2.0 itu harus pakai teknologi Bak?

Abak: inevitable lah Pet. Dunia bergerak ke arah sana to? Teknologi semakin lama semakin murah dan mudah.

Epet: jadi, masih butuh sekolah kan Bak?

Abak: kayaknya sih gitu :D sekolah two point o.

...

Epet: etapi kalo sekolah 2.0 harus pake teknologi, gimana dong sama yg gk punya akses terhadap teknologi?

Abak: ya disediain laahhh... macam ini nii

Sunday, July 22, 2012

Wortel Gagal

Well, saya nyoba nanem wortel di halaman belakang. Dan, gagal. No excuse. Saya gagal. Tahun depan dicoba lagi :) Lha wong bikin tempe aja percobaannya ampe 5 kali lebih sampai berhasil... yang ini juga harus belajar lagi dan belajar lagi.

A Blade of Grass

sehunus ilalang di padang gersang
berdesir bersama pasir
menari saat angin menghampiri

sehunus ilalang di padang gersang
berdiri menanti rinai hujan
namun hujan tak kunjung datang

hari berganti, malam berlalu

sehunus ilalang di padang gersang
meski melayu dimakan waktu
enggan ilalang mempertanyakan Yang Satu

sehunus ilalang di padang gersang
akhirnya menguning menjadi kering
tanpa tahu Tuhan berbisik kepada batu

Aku tersenyum pada ilalang yang tak pernah ragu