Pertama-tama, mungkin aku pengen berbagi point of view-ku tentang ujian saringan masuk perguruan tinggi (SNMPTN) kaitannya sama 'belajar'. Belajar secara umum, dimana tujuannya untuk memperoleh kompetensi, dengan belajar untuk keperluan SNMPTN ada bedanya. Bedanya apa ya? Begini ni... misalnya aku bicara soal belajar matematika, maka yang aku maksud belajar matematika itu memahami bahasa dalam pola-pola yang ada di alam dan kehidupan. Tapi ketika tujuan besar belajar matematika itu direduksi menjadi keperluan menyeleksi sekian calon mahasiswa, urusannya jadi beda; urusannya jadi masalah cerdik-cerdikan ngerjain tebak-tebakan matematika --bukan esensi matematika itu sendiri.
Jadi sudah jamak kalo' kemudian ada fenomena "Aku belajar, Aku lulus ujian, dan Aku lupa." Yaa.. karena kalo' urusannya mainan tebak-tebakan mana ada yang trus kepake beneran di kehidupan kita selanjutnya. Bisa nggak lupa itu biasanya karena ada kesan dan atau ada kemanfaatan; secara psikologis kita mengingat sesuatu yang kita anggap penting. Kalo udah nggak penting lagi ya biasanya lupa.
Tapi untuk ngakalin soal tebak-tebakan matematika itu, aku pengen berbagi metode yang berdasarkan esensi matematika : MENGENALI POLA.
Gambaran besarnya begini; meskipun soal ujian variasinya banyak, tetap saja ada polanya. Itu yang diajarkan matematika, bahkan kekacauan (chaos) tersusun atas pola-pola elementer yang sederhana. Percaya nggak percaya, pola-pola kacau bisa jadi tersusun atas pola dasar logika percabangan relasi linier.
Sehingga, apa yang harus dilakukan dalam 'belajar' menghadapi SNMPTN? Dalam versiku:
secara sekuensial,
1) Identifikasi pola,
2) Kuasai materi dasar sesuai pola,
3) Latihan soal (Speed-Test).
Mengidentifikasi pola-pola soal ujian itu ibarat membuat peta. Perjalanan tanpa peta -tanpa tahu titik awalnya dimana tujuannya mau kemana- itu perjalanan yang melelahkan dan berpotensi tersesat.
Nah, ambillah kasus soal SNMPTN utk materi Matematika. Kenapa contoh kasusnya Matematika? Nanti ta' jelasin di postingan yang lain.
Yang perlu dilakukan dalam mengenali pola adalah: 1) membagi materi menjadi sub-materi (biasanya sesuai dengan yang ada di buku pelajaran); 2) mengumpulkan data (biasanya ada tu kan buku kumpulan soal SNMPTN dari tahun sekian sampai tahun sekian); 3) buka MS Excel, dan bikin tabulasi data. Berikut ini contohnya.
Data yang ada di aku -yang ada dalam gambar-gambar di bawah ini- adalah data SNMPTN tahun 2003-2009. Ya maklumlah, karena aku jadi tentor matematika tahun 2010; jadi datanya nggak up-to-date #excuse.
Tabel di atas itu tabel data soal Matematika Dasar SNMPTN tahun 2003-2009. Nilai-nilai pecahan itu berarti, dalam satu soal dibutuhkan lebih dari satu pemahaman terhadap sub-materi, dengan kata lain soalnya soal komprehensif. Kalo dalam satu soal ada dua pemahaman sub-materi yang diperlukan untuk dapat menjawab soal ybs., kedua sub-materi tersebut aku kasi nilai 0,5. Dan jika tiga, 0,33.
Tabel di atas itu tabel data soal Matematika IPA SNMPTN tahun 2003-2009. Kalo' kedua data Matematika Dasar & Matematika IPA digabung dan dibuat grafik ogive-nya, jadinya kayak begini:
Dari grafik ogive di atas terlihat, 5 sub-materi teratas diujikan hampir 50% soal. Dan 9 sub-materi teratas meng-cover lebih dari 75%. Sedangkan total materi dalam matematika ada 20 sub-materi. Artinya, mempelajari separuh saja dari total materi Matematika sudah meng-cover tiga perempat kemungkinan soal yang diujikan. See, cukup menyederhanakan permasalahan bukan?
Dengan adanya peringkat sub-materi itu setidaknya jadi ada susunan prioritas materi-materi apa yang harus dikuasai lebih dulu.
Langkah selanjutnya adalah, kenali pola-pola soal untuk tiap sub-materi. Katakanlah untuk materi Persamaan Kuadrat; Gimana aja sih variasi soal-soalnya? Rumus-rumus apa saja yang dipakai? Trik-trik apa saja yang perlu dipahami? Menjawab pertanyaan-pertanyaan itu artinya udah mulai masuk ke tahapan "menguasai materi dasar sesuai pola". Kalo' penguasaan materi dasar itu udah dilakukan untuk materi-materi yang dianggap penting, berikutnya adalah put your knowledge to the test: latihan soal (speed-test). Apa itu speed-test? Heuuu... ini nanti ta' jelasin di postingan lain juga. Duh, banyak ya ternyata yang bisa ditulis buat KBB Crumbs hehehe.
Catatan pentingnya, karena data itu sudah obsolete ada baiknya data itu kalian perbarui sendiri dengan cara melakukan identifikasi sendiri terhadap data yang ada sekarang.
Dan kalo' perlu, lakukan cara yang sama untuk materi-materi yang lain seperti Fisika, Kimia, bahkan Biologi (walopun aku pernah melakukan identifikasi untuk materi Biologi dan hasilnya nggak karuan pola-nya; kapan-kapan aku share ya hehe), Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia!
Selamat belajar!
No comments:
Post a Comment