Saturday, March 26, 2011

Nana dan Kelinci

Nana & Kelinci

Sejarah perkelincian di rumah kami dimulai sekitar bulan Juli 2010. Ceritanya ibuknya Nana pengen ikut-ikutan tantenya Nana (Bulik Ida) yang miara kelinci di Kotagede. Dan sejujurnya, aku juga jadi tertarik banget miara kelinci habis liat kelinci yang lucu di Kotagede.

Jadilah kami beli seekor kelinci putih, tapi sayang kakinya pincang dan hanya dalam hitungan hari kelinci pertama kami mati kembung gara-gara saya salah kasih pola makan. Saking bersemangatnya saya pengen lihat kaki yang pincang itu sembuh, sehari saya kasih kelinci itu dua ikat kangkung dan matilah dia. D'oh. Tapi saya langsung beli kelinci lagi. Saya merasa tertantang untuk bisa memelihara kelinci.

Kelinci kedua ini kami kasih nama Panda. Kelinci jenis Dutch, harganya 50 ribu. Masih kecil, dan kemudian saya sangat berhati-hati menjaga pola makan si Panda. Dalam beberapa minggu Panda bisa bertahan hidup dengan baik dan menjadi kelinci yang lucu.

Karena kakak sepupu Nana mau datang pas lebaran, Eyang Putri minta dibelikan satu kelinci lagi untuk kakak sepupunya Nana. Jadilah kami punya si Koko.

Koko
Si Koko

Si Koko ini betina, sedang si Panda jantan. Setelah kurang lebih 7 bulan, tepatnya Februari 2011 lalu, tiba-tiba Koko melahirkan 8 ekor anak. Kami heboh sendiri karena nggak nyangka Koko bakalan melahirkan. Untung waktu itu si Panda lagi kena detensi nggak boleh masuk kandang. Konon, bapak kelinci suka makan bayi kelinci yang baru lahir. Serem yak?

8 anak pertama ini meninggal 1 pada saat kelahiran (mortem post partum?), lalu 1 ekor bayi kelinci hilang digondhol tikus! Tikus sialan. Tapi salah kami juga karena tidak memfortifikasi kandang kelinci kami dengan baik. Dan kemudian 1 kelinci lagi mati karena badannya kurus keriput, kalah bersaing dengan saudara-saudaranya. Jadilah bayi kelinci kami bersisa 5: Flopsy, Mopsy, Cottontail, Pupcake dan Custard.

Yang lebih mengejutkan lagi, ketika kelima bayi kelinci kami berusia 34 hari, Koko kembali melahirkan!!! 8 ekor bayi kelinci lagi! Kami heboh sendiri lagi. Dari analisis sahabat kami yang ahli kelinci, Gestan, tampaknya si Koko kawin dengan Panda tepat setelah melahirkan Flopsy bersaudara. Memang, ketika kelahiran Flopsy bersaudara, kami heboh sendiri dan Koko sempat keluar kandang. Tampaknya, karena sudah beberapa waktu Panda terpisah dengan Koko, si Panda mengejar-ngejar Koko dan terjadilah ... tekdung.

Pada kelahiran kedua ini kami mulai kerepotan. Flopsy bersaudara akhirnya kami pisah dengan induknya. Kami kurung di kurungan kelinci yang dulu kami pakai untuk Koko dan Panda. Namun, karena kurungannya tampaknya kekecilan, kami memesan Pak Iwan untuk membuatkan kandang kelinci di bawah tangga. Taddaa ... !

Kandang di bawah tangga
Flopsy bersaudara di kandang bawah tangga

Sayangnya dari 8 kelinci kecil angkatan kedua ini, 1 diantaranya mati ketika berumur 1 minggu karena tubuhnya kecil keriput, mungkin kalah bersaing: seleksi alam.

Semoga 7 bayi kelinci yang ada sekarang bertahan hidup seperti 5 ekor kakak-kakaknya. Masalahnya ... kami kehabisan nama untuk mereka. Ada yang punya ide?

Bunnies corner
Pojok Kelinci...

Thursday, March 17, 2011

Mnemonic Making Ability

After graduated from Instructional Technology UNY Graduate School, I found my touch on mnemonic making related to instructional subject.

One of them is the picture shown below:

I found the mnemonic when I wrote a guidebook of elearning, 9th of February 2011.

Blended learning concept itself arose when elearning became a common practice along with traditional classroom session in early 21st century.

I found the mnemonic when staring at pictures about "blended learning" found by Google. I saw three components interception Venn's Diagrams, fruits, and a blender. Suddenly, I got strong feeling that I can make the mnemonic of those three general components of blended learning. "Of course, blended learning can be associated with blended fruit juice!", the idea popped up in my mind. First of all I found APPLE easily ... but then I had to try hard to find two others.

It took a day to finalize the mnemonic. It felt like words was flying around me along with the pictures and my brain proceed the order and ... voila .. I found the mnemonic! It's so exciting to find a nice mnemonic that works well.

APPLE = Autonomous Personal Paced LEarning

CARROT = ColAboRative leaRning in Online environmenT

LEMON = LEctures in classrooM sessiON

I have other mnemonics but I think I have to keep it secret for my own good :)

Wednesday, March 09, 2011

Mendongeng untuk Nana

Seperti anak jaman sekarang yang bapak-ibuknya terbiasa memegang laptop untuk bekerja, Nana suka nyelo-nyelo kalo kami sedang bekerja dan pilihannya tentu saja kami memutarkan film. Film pertama Nana adalah "Happy Feet", film favorit saya. Sepertinya, itulah awal dari kesukaan Nana terhadap cerita.

Semakin Nana besar, semakin suka dia mengkonsumsi cerita baik dari buku bergambar ataupun film pendek seperti Chuggington. Terimakasih pada ibuknya Nana yang rajin membelikan Nana buku cerita dan membacakannya. Namun ada sesuatu yang menarik yang ingin saya ceritakan di sini.

Sebelum ini, saya sempat berusaha mendongeng .. bercerita tanpa teks ataupun gambar, bercerita melalui imajinasi. Ketika umur Nana masih 2 tahun lebih sedikit, Nana nggak bisa mengikuti dongeng saya dengan baik dan memilih untuk mencari aktivitas lain ketika saya mendongeng.

Hari-hari ini ketika umurnya mendekati 3 tahun, Nana mulai tertarik saya dongengin.

Ini adalah momen yang saya tunggu karena dongeng adalah salah satu alat yang sempurna untuk merangsang imajinasi, dan imajinasi adalah awal mula dari kreativitas. Berimajinasi positif dan terstruktur sebagai bahan bakar kreativitas adalah sesuatu yang ingin saya pass-on ke Nana.

Haa ... berikut adalah salah satu dongeng saya untuk Nana:

Pada suatu hari (we always start with this phrase, right?) hiduplah seekor gajah yang baik hati. Sang Gajah hidup di hutan bersama beberapa binatang yang lain.

Suatu ketika, Sang Gajah sedang berjalan-jalan di hutan dan bertemu dengan kelinci yang tampaknya sedang kesulitan.

"hai, kelinci .. tampaknya kamu sedang kesulitan?" sapa Sang Gajah.

"Oh gajah, pintu rumahku tertutup pohon besar yang tumbang itu. Aku jadi tidak bisa masuk ke rumah ... " keluh kelinci.

"Hooo .. sini aku bantu." kemudian Gajah mengalihkan pohon yang tumbang itu sehingga kelinci dapat masuk ke dalam rumahnya.

"Terimakasih gajah," kata kelinci.

"sama-sama kelinci..." jawab Sang Gajah.

Sang Gajah kembali berjalan ketika kemudian dia bertemu dengan burung yang tampaknya sedang kesulitan. (well, indeed I repeat a lot of phrases)

"hai, burung .. tampaknya kamu sedang kesulitan?" sapa Sang Gajah

"Oh gajah, sarangku jatuh tertiup angin. Akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengambil satu persatu ranting di sarangku dan menatanya kembali di atas pohon ... " keluh burung.

"Hooo .. sini aku bantu." kemudian Gajah mengambil sarang burung yang tergeletak di atas tanah dan mengembalikannya ke atas pohon dengan belalainya.

"Terimakasih gajah," kata burung.

"sama-sama burung..." jawab Sang Gajah.

Sang Gajah kemudian berjalan kembali ke tepi sungai dimana Sang Gajah kemudian bertemu dengan kura-kura yang tampaknya sedang kesulitan.

"hai, kura-kura .. tampaknya kamu sedang kesulitan?" sapa Sang Gajah.

"Oh gajah, biasanya aku makan daun selada, tapi aku sedang ingin makan buah beri. sayangnya aku tidak bisa memanjat pohon ... " keluh kura-kura.

"Hooo .. sini aku bantu." kemudian Gajah mengambilkan buah beri untuk kura-kura.

"Terimakasih gajah," kata kura-kura.

"sama-sama kura-kura..." jawab Sang Gajah

Beberapa hari kemudian, Sang Gajah kena flu.

"HUaaaTschhiiiiiiiiuuuuu !!!" gajah bersin dengan keras. Seluruh penghuni hutan dapat mendengarnya.

Kelinci, burung dan kura-kura kemudian datang menengok gajah yang sedang sakit flu. Kelinci membawa wortel untuk gajah. Burung membawa buah beri untuk gajah. Kura-kura membawa daun selada untuk gajah.

"Gajah, ini sayur dan buah dari kebun kami, semoga lekas sembuh yaa..." kata kelinci, burung dan kura-kura.

"Terimakasih semuanya. Terimakasih sudah menengok dan membawakan makanan yang lezat." balas gajah sambil tersenyum. "aku pasti jadi cepat sembuh bila makan buah-buahan dan sayuran yang banyak seperti ini."

esok harinya, sang gajah sudah sembuh.

Dan mereka semua hidup bahagia selamanya (well, it's hollywood style and seems stupid but believe me an happy ending is something that my daughter waits for.)