Thursday, January 29, 2009

Nana Loves Balls

nanabola

Diantara semua mainannya, Nana paling suka bola. Bola warna warni, bola yang bisa bunyi-bunyi, bola sepak bola, sampe bola dunia. Pokoknya bola .. eh, sama payung juga ding ...

Saturday, January 24, 2009

Hiddenleaf's Paper Flower

Wuhu ... lantaran pertemuan sama Dimas, barusan aku menyempurnakan jutsu Bunga Kertas. It isn't old jutsu anymore, even I still have something in my sleeve for this.

Boleh dicoba,

Alat & bahan: selembar kertas, gunting, piring, air

0. Siapkan selembar kertas, kertas sobekan dari buku catatan lebih baik. Yaa ... seperti dulu pas kita masih SD suka nyobekin buku catetan buat bikin pesawat-pesawatan.

1. Lipat. Lipat sesuai urutan pada gambar di bawah:



2. Gunting. Gunting seperti gambar di bawah, jadinya potongan "V"



3. Lipat lagi. Kalo' potongan "V" udah dibuka, akan didapat dua buah pola. Jadinya akan seperti bunga berkelopak delapan. Lipat setiap kelopaknya sehingga menjadi kuncup bunga.



4. Siapkan piring yang diisi air, penuh. Ini sebagai kolamnya ceritanya ...

5. Letakkan kuncup bunga tadi di atas "kolam", amati yang terjadi.

Bunga yang sudah basah dapat dipakai lagi setelah kurang lebih satu jam ditempelkan ke tembok.

Oiya, selesei main-main jangan lupa dibereskan peralatannya. Kertas-kertas bekas dibuang pada tempatnya, tempat sampah khusus kertas. Supaya kertas yang sudah tak terpakai tadi bisa didaurulang.

Selamat bermain (",v

Friday, January 23, 2009

Dimas

Apakah penemuan datang dari kebetulan? Bagi beberapa orang, mengutip Zen, tidak ada yang namanya kebetulan. Yang ada adalah potongan-potongan puzzle yang belum bisa kita pahami.

Pas ke Klaten kemaren, aku sempet memakai beberapa jutsu dari HL untuk “memesona” anak yang punya kos. Namanya Dimas, kelas III SD. Aku sengaja beli asam sitrat dan soda kue di Matahari Klaten, trus bawa selongsong film (canister) dari rumah. Si Dimas langsung nyeletuk: “Wah! Plethokan.” I think that’s a good name for waterboom. Sayangnya, pas dimainin Dimas, sekalinya boom, canisternya langsung temangsang di genteng dan nggak bisa diambil.

Untuk mengobati kekecewaannya aku lalu minta Dimas untuk ambil lilin ama korek.

Flying Fire!

Voila … Dimas kembali terpana, tapi waktu dia coba sendiri rupanya agak susah. Emang sih, flying fire itu butuh skill, jadi agak susah.

Biar nggak terlalu kecewa aku keluarin jutsu lain: Bunga Kertas. Sebenernya aku agak pesimis dengan percobaan yang satu ini. Karena menurutku percobaan ini agak “jadul” dan kurang tinggi LoE (Level of Excitement)-nya.

But guess what?

Bunga Kertas worked very well … Dimas terpesona. Nah .. di titik ini malah aku yang melongo. Ternyata untuk anak kelas III SD yang belum pernah maen-maen a la hiddenleaf begini, percobaan sesederhana Bunga Kertas bisa bikin dia excited. Untukku, ini suatu penemuan baru. Dan setidaknya, aku bisa mengobati kekecewaannya Dimas.

Sebenernya sih, aku pengen ngasi mainan lebih banyak. Tapi kok mentok ya waktu itu … baru kali ini aku berhadapan dengan kondisi riil di lapangan: rumah sederhana, tanpa “senjata” yang sudah dipersiapkan dari hiddenleaf, anak kecil yang haus akan ilmu pengetahuan dan excitement. Secara instan, cuma flying fire dan bunga kertas yang kepikiran.

Sepertinya aku harus mengembang percobaan lain yang “sedahsyat” kedua percobaan itu. Sebagai evaluasi, ternyata selama ini percobaan-percobaan yang dikembangkan di hiddenleaf masih “kurang membumi” padahal kita bikinnya udah semembumi mungkin … eh masih aja kurang.

Well … it’s time for the shinobies to work harder.

CARPE DIEM ET NOCTURNE!