Catatan TP kali ini mungkin nggak seheboh yang sebelumnya (emangnya yg sebelumnya heboh?). Saya cuma pengen berbagi soal apa yang saya pikirin tentang orientasi a.k.a. OSPEK kalo di Indonesia namanya.
Orientasi sendiri makna etimologisnya "arrangement of a building, etc., to face east or any other specified direction,".
Secara praktis ni ya, bisa aja sih masa orientasi itu diisi sama ceramah-ceramah tentang filosofi dan nilai (values). Tapi yakin bakalan ngantuk dan mbosenin kecuali emang yang ngasih ceramah te-o-pe, atraktif, dan ngerti gimana caranya bikin ceramah yang menarik. Yang paling umum mungkin orientasi itu wujudnya workshop & games untuk mengenalkan suatu nilai, kembali lagi: memberi arah. Arah? Arah apa? Kalo' menurut saya sih lebih ke "gambaran besar tentang apa yang akan terjadi selama proses pembelajaran N tahun ke depan" gitu kali ya.
Kalo di teori belajar, ada yang namanya "readiness". Kesiapan untuk belajar. Yang artinya kurang lebih, belajar itu lebih efektif ketika murid punya kesiapan untuk menjalani proses belajar. Dalam skala mikro, pada setiap sesi pembelajaran, ada "pembukaan" seperti mengulang materi terdahulu, atau menyajikan pertanyaan-pertanyaan pembuka, memberikan konteks pada suatu materi pembelajaran, de el el. Dalam skala makro, ya Orientasi itu tadi.
Apa aja sih yang perlu "diarahkan"? Kalo' saya sih ya sebenernya tinggal meraba-raba kira-kira pertanyaan-pertanyaan apa saja yang bakalan muncul dari siswa/mahasiswa ketika menjalani pembelajarannya. Pertanyaan itu bisa dibagi dalam empat kategori:
1. Akademik
Contoh pertanyaan: SKS itu maksudnya apa? Kira-kira yang dipelajari apa aja? Untuk bisa lulus, apa aja yang perlu dipenuhi? Kapan KKN? Kapan dan gimana itu KP/KKL? sampai mungkin pertanyaan seputar hal-hal kecil di kelas, Kalo di kelas boleh makan/minum nggak? boleh bawa laptop ke kelas nggak? Presensi dihitung sebagai komponen nilai nggak -atau dengan kata lain, berapa kali boleh bolos kelas? atau mungkin pertanyaan yang lebih filosofis, Sekian tahun belajar di sini itu tujuannya apa to?
2. Layanan Kampus/Sekolah
Contoh pertanyaan: Gimana caranya pinjem buku di perpus? Ada layanan apa aja di perpus? Gimana caranya mengakses layanan kesehatan di kampus? Ada layanan konseling atau enggak? Mungkin ada program sepeda kampus? Atau kampus hijau? Trus yang nggak kalah penting, gimana keamanan kampus, apa-apa saja yang perlu diperhatikan supaya bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan -kemalingan/perampokan/lain-lain?
3. Administrasi
Contoh pertanyaan: Gimana caranya registrasi? Kalo ada masalah registrasi harus kemana? Gimana caranya dapet beasiswa? Kalo' mau ngurus-ngurus keringanan pembayaran kuliah kemana, caranya gimana? Trus gimana caranya ndaftar mata kuliah? Kapan-kapan aja itu waktu-waktu pentingya?
4. Kesiswaan/Kemahasiswaan
Contoh pertanyaan: Gimana social-life di kampus/sekolah? Ada kegiatan apa aja? Unit-unit kesiswaan/kemahasiswaan apa aja yang bisa diikuti? ada nggak kegiatan outreach ke masyarakat? Kalo' pas international student orientation kemaren sih bahas sampe gimana masalah makanan, kultur dan bahkan tentang kencan. Hehe.
Keempat poin tadi sebenernya bisa aja semuanya disajikan di website sekolah/kampus ybs. Tapi akan lebih baik kalo pas orientasi dijelasin juga, mungkin dielaborasi sama koordinator program, misalnya kalo tentang kesehatan kampus ya ada presentasi dari Koordinator Unit Kesehatan (atau yang mewakili), atau kalo' tentang keamanan kampus ya ada dari Kepala Satuan Keamanan Kampus. Sehingga, selain tahu informasi dari website, juga ketemu langsung sama yang bersangkutan, jadi ngerti orangnya. Kalo' udah ngerti orangnya kan ntar kalo ada apa-apa lebih enak ngobrolnya.
Salah satu fungsi orientasi adalah untuk menampilkan wajah ramah kampus/sekolah, memberikan suatu rasa nyaman di hati siswa karena tahu bahwa kampus/sekolah yang bersangkutan punya semangat untuk melayani dan memfasilitasi siswa untuk belajar, memberi informasi mengenai hak-hak apa saja yang bisa didapat siswa, dan juga kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi.
Selain keempat poin di atas, ada baiknya siswa/mahasiswa juga dapet workshop "success skills" macam "time management". Penting ini. Yang menarik buat saya pas saya dapet orientasi kemarin, workshop tentang "time management" ini dipadatkan dalam satu video:
*nulis panjang-panjang tadi intinya cuma mau nge-share video XD
3 comments:
like this! Semestinya ospek di Indonesia lebih memperhatikan substansi ini ya.. Bukan hanya euforia tanpa makna. Alhasil, beberapa tujuan penting (4 hal tadi)blm selurunya diperoleh. Saat menjalani kehidupan kampus sistem dipelajari dg learning by doing. Contohnya, metode perijinan di fakultas yang belum jelas(emang enak dilempar berkali2) sampe sya sempat debat ama dosen soal sistem ini(keluhan teman seangkatan juga), masalah sks dan perencanaan studi, dosen pembimbing akademik yg sampe skarang blm ada kejelasan. Justru hal2 penting kaya gitu belum saya dapat dari ospek yang saya jalani, makanya harus nyari sendiri. Tapi justru pertanyaannya di mana fungsi ospeknya?
Semoga ospek ke depan bisa lebih "berorientasi".
pengen liat video-nya -,- tapi ga mau muncul, wah efek modem lola nih.
makasii Isnaa :) ya videonya diliat kapan2 pas ngent ditempet yg banter :)
Post a Comment