Berpikirlah lebih dari dua kali sebelum berbagi tautan berita.
Sudah lama saya punya jargon di atas tapi belum sempet metani maksudnya apa. Kadang saya mikir sendiri berpikir lebih dari dua kali itu yang dipikirkan apa?
Berpikir lebih dari dua kali itu artinya kira-kira berpikir minimal tiga kali sebelum berbagi tautan berita. Yang pertama mungkin proses berpikirnya terjadi ketika kita membaca berita ybs. secara menyeluruh, bukan hanya judulnya saja. Dalam tahapan ini kita mengkritisi maksud beritanya apa, yang hendak disampaikan sama berita ini apa. Kemudian mungkin kita berpikir, kira-kira temen-temen saya di sosial media perlu tau enggak. Penting enggak gitu lho diketahui sama temen-temen saya yang mungkin kebetulan masih belum me-remove saya dari newsfeed mereka.
Yang kedua adalah proses verifikasi. Ini berita bener apa enggak, hoax apa bukan, ngasal atau tidak. Kalo beritanya saintifik, jangan-jangan pseudosains ... sumbernya kredibel atau tidak ... Repot? Ya iya lah repot. Kan kita pengen media sosial yang sehat.
Nah yang ketiga, minimal kita mikir apakah tautan berita yang akan kita bagi itu ofensif atau tidak terhadap sebagian teman kita yang bakalan membaca tautan itu kecuali kalo sampeyan ndak perduli apakah beritanya memuat sesuatu yang sensitif sih ya ... Kalo memang nggak peduli ya boleh lah di-skip tahapan ini, tapi resiko dunia-akhirat ditanggung sendiri ...
Setelah bertanya minimal tiga kali "Penting? Kredibel? Ofensif?" boleh lah klik tombol "Share" ... disingkat jadi PeKOK ... penting? kredibel? ofensif? klik. nyahahahahaa karena jadi pekok betul kalo tidak penting, tidak kredibel, atau ofensif tapi tetep klik bagi.