Anak saya lagi liburan, hobinya main Genshin Impact - sebuah multiplayer online action role-playing game.
Trus saya iseng tanya pas dia lagi asik main, "is there any math in Genshin Impact?"
Anak (A) saya jawab "no ... not really".
Saya (S) kejar lagi, "really tho? there must be something. How about how many something do you need to get something?"
A: "ah yeah, that ... well there is."
S: "can you give me any example?"
A: "Resin"
S: "what is Resin?"
A: "you get one Resin every 6 minutes and you will need certain amount of Resin to fight the Boss or open a new Domain."
S: "ok."
A: "well, you could fight the Boss without Resin, but you wouldn't get the rewards."
S: "ok, thanks."
Lalu saya biarkan dia main lagi.
Matematika terkadang nggak "obvious" alias "kasat mata" buat seseorang. Koneksi matematika menjadi penting diperkenalkan dalam proses pembelajaran matematika supaya si belajar tahu kalau matematika itu ada di sana.
Permasalahannya, gurunya biasanya sudah tidak punya waktu untuk main Genshin Impact (atau apa pun yang dilakukan anak-anak jaman sekarang).
Sudah beda dunia ...