Friday, January 17, 2020
F*** It, Lets Ask Google
Kebetulan tadi pagi saya dapat soal tebak-tebakan matematika dari grup yang saya ikuti. Karena saya rada hobi main tebak-tebakan, sambil nongkrong di toilet saya mencoba menemukan jawabannya.
Tapi setelah selesai nongkrong, malah dapet ide buat googling aja jawaban tebak-tebakannya.
Jaman sekarang, soal tebak-tebakan itu semacam kadaluwarsa karena ada Google.
Tinggal ketik sebagian dari kata-kata di dalam soal tersebut, Google langsung kasih jawabannya.
Pertanyaannya: ngapain harus belajar kalo semua-semuanya sekarang bisa digugel.
Jawabannya menurut saya: pertama, tidak semuanya sekarang bisa digugel, atau bahkan besok besok dan besoknya lagi. Ada permasalahan-permasalahan dalam kehidupan yang tidak bisa diselesaikan dengan googling.
Googling mungkin memang bisa ngebantu ngasih kita informasi, tapi pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah itu sepenuhnya jatahnya manusia.
Kedua, please define: BELAJAR.
Kalau konteks belajarnya itu main tebak-tebakan kayak di Ujian Nasional ya sebenernya emang f*** it. We can just ask Google.
Artinya, harus ada perubahan dalam tujuan pembelajaran, perubahan dalam sistem evaluasi pembelajaran di sekolah-sekolah. Kalau tebak-tebakan itu jadul, ya evaluasinya jangan main tebak-tebakan.
Bukan berarti hal-hal mendasar macam kemampuan membaca dan berhitung itu jadi kadaluwarsa, tapi ada semacam kecakapan yang dulunya mungkin penting (seperti mengerjakan tebak-tebakan) sekarang jadi kurang penting dengan adanya Internet yang bisa diakses kapan saja dimana saja.
Apalagi, sekarang banyak permasalahan yang lebih besar dari tebak-tebakan. Perubahan Iklim misalnya. Kesenjangan Sosial misalnya. Segregasi dan Diskriminasi atas dasar Ras dan Agama misalnya.
You can ask Google about those things, but how and where you would stand on those issues ... that's on YOU.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment