Wednesday, February 23, 2011

Mister Kelinton

Alkisah seorang petugas kebersihan gedung Sekolah Sukamaju (bukan nama sebenarnya) ditugasi untuk membersihkan toilet oleh atasan barunya.

"Mister Kelinton, itu toiletnya tolong dibersihkan yang bersih ya!" perintah Romo Hageng.

"Siap Romo, saya bersihkan." jawab Mister Kelinton.

Tidak berapa lama, Romo Hageng menginspeksi hasil pekerjaan Mister Kelinton di toilet. Romo Hageng geleng-geleng kepala "bersih dari Hongkong," gerundelnya. Kemudian Romo Hageng mencari Mister Kelinton di pantry.

"Mister, itu toiletnya tolong dibersihkan. YANG BERSIH!" Romo Hageng memberi instruksi dengan mata agak mendelik.

"Siap Romo!" Mister Kelinton bergegas membersihkan toilet.

Ketika Romo Hageng menengok hasil pekerjaan Mister Kelinton, beliau belum puas dengan kondisi toilet yang masih berkerak dan baunya kurang sedap. Sekali lagi Romo Hageng mencari Mister Kelinton.

"Kelinton, nanti selesai jam kantor jangan langsung pulang. Tunggu saya."

"Siap Romo!" Mister Kelinton memberi hormat seperti sedang upacara bendera.

Selesai jam kantor Romo Hageng mengajak Mister Kelinton ke rumahnya.

"Lihat baik-baik toilet saya noh... itu yang namanya BERSIH!" tunjuk Romo Hageng.

Mister Kelinton manggut-manggut.

Keesokan harinya ketika Romo Hageng ke toilet sekolah, kondisinya sudah buersih kinclong dan harum. Gantian Romo Hageng yang manggut-manggut.

***
Pelajaran moralnya, terkadang apa yang kita bilang bersih belum tentu bersih bagi orang lain. Perbedaan pengetahuan menyebabkan perbedaan persepsi. Dalam komunikasi (dan pembelajaran), menjadi penting untuk meyakinkan bahwa ada kesamaan persepsi terhadap suatu konsep antara kita dan lawan bicara (murid).

*cerita diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi di UGM dan ditulis dengan gaya bercerita Prof. Umar Kayam (hope it works)

Friday, February 18, 2011

Nana dan Kotak Surat

Bulan lalu, jeung Ifta membelikan Nana buku Pooh's Mailbox:

Gambar diambil dari sini.

Trus Nana kepengen juga pengen punya kotak surat. Pengen juga surat-suratan...

Jadilah aku ambil karton susu bekas, cutter, double-tip dan lakban. Taddaaa!! Nana punya kotak surat tertempel di pintu kamar: