Wednesday, June 27, 2012

Cublak Cublak Suweng

Sekedar merangkum kembali yang pernah terkicaukan via twitter, tentang cublak-cublak suweng. Kalo' dicari di Google, udah banyak yang berusaha memaknai lagu anak-anak Jawa ini. Saya sekedar merangkum ulang terutama untuk reminder bagi diri saya sendiri.

cublak cublak suweng
suwenge ting gelenter
mambu ketundhung gudel
pak ompong lela-lelo
sopo ngguyu ndhelikake
sirr sirr pong dhele kopong
sirr sirr pong dhele kopong

Lagu versi instrumentalnya bisa didengar di sini atau versi Kiai Kanjeng di sini.

Deskripsi permainannya dalam bahasa Inggris boleh tengok di sini.

Konon, syair ini yang bikin Kanjeng Sunan Kalijaga. Hence, mestinya mengandung makna disamping sekedar permainan. Cublak itu kotak penyimpan perhiasan. Suweng itu anting-anting, ear ring, hearing? Bisa jadi. Ting gelenter itu bertebaran. Mambu itu bau. Ketundhung itu ditabrak. Gudel itu anak kerbau.

Cublak itu juga bisa diartikan tebak-tebak. Suweng itu bisa diartikan sesuatu yang berharga. Well, disamping menebak dimana suweng disembunyikan seperti pada permainan, tampaknya kita juga diajak menebak suweng ini sebenarnya apa. Bisa jadi. Barang berharga ini tergeletak dimana-mana, tapi bau karena tertubruk anak kerbau. Gudel bisa dimaknai orang yang kurang belajar, seperti peribahasa "kebo nusu gudel".

Dalam era informasi macam sekarang, benda berharga tadi bisa jadi adalah informasi. Banyak informasi bertebaran, tapi banyak pula yang ketundhung gudel sehingga informasi-nya mambu. Entah informasi itu misleading, atau content manipulated.

Pak ompong lela-lelo bisa dimaknai orang tua yang melantunkan 'laa ilaha illaLlah'. Ompong adalah tidak punya gigi.

Sopo ngguyu ndhelikake bisa dimaknai sebagai 'clue' untuk menemukan suweng itu tadi. Bisa juga dimaknai bahwa siapa yang memiliki suweng tadi ngguya-ngguyu, simbol dari kebahagiaan.

Yang paling dahsyat tentu bagian "sirr sirr pong dhele kopong" yang dinyanyikan ketika anak yang jadi tadi mulai mencari suweng yang digenggam salah satu temannya dan teman-teman yang lain menyanyikan bait itu dengan menyilangkan jari telunjuk membentuk tanda silang. Sirr itu hati yang halus, yang rahasia. Sirr pong dhele kopong, hati yang kosong ibarat kedelai tanpa isi. Sirr pong dhele kopong, untuk menemukan suweng tadi janganlah hatimu kopong, isilah.

Bagaimana mengisinya?

Yang ompong, kopong, berlela-lelolah. Niscaya ngguya-ngguyu :)

No comments: