Sunday, July 07, 2013

Apa yang bisa kita pelajari dari Game?

Waktu kecil saya kebanyakan baca majalah Bobo, jadinya sampe gede masih percaya kalo bermain dan belajar itu satu paket. Etapi ternyata tren pembelajaran arahnya memang kesana: “the gamification of learning”. Salah satu pakar pembelajaran berbasis game adalah Dr. James Paul Gee dari Arizona State University.

Di salah satu artikelnya, Gee bikin ringkasan tentang apa yang bisa kita pelajari dari game untuk mengorkestrasi pembelajaran. Berikut beberapa poin yang saya terjemahkan dengan bebas:

#1 Game terfokus pada “well-ordered problems” bukan kumpulan fakta dan informasi.

#2 Game menyediakan “tools” (perangkat) untuk menyelesaikan masalah . Sebagian besar fakta dan informasi berperan sebagai perangkat, nggak harus selalu melekat/diingat/dihafal terus.

#3 Game punya “goal” yg jelas, tp di saat yg sama membuat gamersrethinking the goals

#4 --INI PENTING-- Game punya “low cost of failure”. Gamers bisa terus mencoba ketika gagal. Sehingga gamers bisa bebas menjelajah, mencoba hal baru. Ini jelas berlawanan sama UN yg high-stakes...

#5 Game meletakkan unjuk kerja sebelum kompetensi, tindakan sebelum kata dan teks. Sehingga, ketika dihadapkan pada fakta dan atau informasi baru, gamers punya konteks, punya pengalaman terkait.

#6 Game ngasi umpan balik (feedback) scr frekuentif. Fungsinya? Menyiapkan gamers utk naik level, menuju tantangan yg lebih susah.

#7 Game menyediakan lingkungan untuk saling berkolaborasi dan berkompetisi sekaligus. Gamers punya fan-site utk berbagi ilmu, gamers bersatu jadinya walkthrough #eh

#8 Setiap naik level, game punya tantangan baru yg membutuhkan skills dari level sebelumnya istilahnya “cycle of expertise”.

#9 Game menyediakan alur cerita yang menarik, menciptakan makna. Bahkan memperbolehkan gamers bikin cerita sendiri.

#10 Game punya standar yg sama utk semua gamers, (contoh: setiap gamers melawan boss dgn tingkat kesulitan yg sama), tapi ... Game ngasi kebebasan kepada gamers untuk mencapai standar itu dengan caranya sendiri-sendiri dan alokasi waktu yg fleksibel. Improvisasi bukan sesuatu yang salah dalam game.

Masih ada 2 lagi yg laen si, tp udah gk tau gimana nerjemahinnya. Boleh liat sendiri artikel aslinya di sini.

Nah, sekarang silakan ganti kata “game” dgn “pembelajaran” dan “gamers” dgn “pembelajar”

2 comments:

Nurisma Najma said...

ijin re-post (copy link blognya). Isna baru denger tentang James Paul Gee. tertarik dan dapat inspirasi yg kebetulan lagi butuh tentang games dan pembelajaran. huaa terima kasih.

mas Arka said...

Silakan Isna :D