Saturday, July 08, 2017

Indikator Asam Basa Klasik dari Kobis Ungu

Setelah belajar tentang viscosity dengan percobaan liquid rainbow, Nana saya ajarin tentang acidity ... sama-sama belajar tentang properti cairan. Belajarnya dengan bikin indikator asam basa klasik: kobis ungu, diiris tipis lalu direndam larutan alkohol 50% dan digecek-gecek pakai garpu. Indikator ini kalo di cairan dengan pH normal (air biasa) warnanya biru keunguan.


Kalau dituang ke cairan yang bersifat asam (saya pakai air perasan jeruk nipis), berubah warnanya jadi merah. Kalau dituang ke cairan yang bersifat basa (saya pakai sabun cuci tangan) berubah warnanya jadi kehijauan. Kalau mau variasi, bisa dicoba bahan-bahan lain seperti soda kue, cream of tartar, cuka, dan lain sebagainya seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

Sumber gambar:
http://www.cchem.berkeley.edu/demolab/demo_txt/CabbIndic.htm
Satu catatan penting ... kalo beli satu glundung kobis ungu kemahalan, nempil selembar aja ... eh boleh nggak ya? Intinya sih untuk bikin indikator kobis ungu itu nggak perlu kobis banyak-banyak kalau hanya untuk bikin percobaan sederhana macam ini.
Indikator ini hanya awet sekitar 3 hari sampai 1 minggu.
Percobaan ini adalah pendahuluan dari sebuah percobaan lain yang InsyaAllah akan saya posting besok.

Pertanyaannya, kok bisa begitu? Jawabannya, karena kobis ungu mengandung antosianin. Antosianin itu pigmen/senyawa kimia yang dapat larut di dalam air dan mempunyai sifat indikator asam-basa: berubah warna ketika pH larutan berubah. Antosianin (anthocyanin) itu akar katanya dari bahasa Yunani anthos yang artinya bunga dan kuanos yang artinya biru. Jadi ... adakah bunga berwarna biru di sekitar rumahmu? Kalau ada ... boleh lah dicoba sebagai pengganti kobis ungu! 

No comments: