Friday, August 21, 2020

Tilik

Yang belum lihat film pendek "Tilik", sila nonton dulu karena berikut ini saya mau spoiler, more or less.

***spoiler warning***

Film Tilik itu, dalam pandangan saya, menggambarkan misinformasi dan disinformasi.

Misinformasi itu informasi yang keliru atau kurang lengkap. Dalam Tilik, hal ini digambarkan dengan Yu Ning yang mengajak ibu-ibu untuk tilik Bu Lurah di PKU Gamping setelah mendengar kabar kalau Bu Lurah ambruk dan dibawa anaknya, si Fikri (bersama Dian) ke rumah sakit. Tapi ternyata, karena Bu Lurah masuk ICU, ya belum bisa ditengok/ditiliki. Padahal ini ibu-ibu jauh-jauh dari seputaran Muntuk, Imogiri, Bantul. Perjalanan-nya bisa sampai 1.5 jam. Akibat info yang kurang lengkap yang diterima Yu Ning, para ibu-ibu ini jauh-jauh ke PKU Gamping nggak bisa ketemu Bu Lurah, cuma ketemu si Fikri dan Dian. Ini namanya misinformasi.

Disinformasi itu informasi yang dibumbui micin supaya lebih greget dan seringkali menggiring penerima informasi pada kesimpulan yang keliru, bahkan bersifat merusak (harmful) bagi pihak-pihak tertentu. Dalam Tilik, hal ini digambarkan dengan Bu Tejo yang semangat sekali nggosipin Dian. Bahwa mungkin Dian pacaran dengan om-om itu benar, namun belum tentu Dian itu pelakor atau wanita yang nggak genah seperti yang dituduhkan Bu Tejo. Bisa jadi Dian pacaran dengan Pak Minto yang jauh lebih tua itu setelah Pak Minto bercerai dengan Bu Lurah. Belum tentu Dian yang menjadi penyebab perceraian Pak Minto dengan Bu Lurah, informasinya tidak ada, hanya prasangka-prasangka penonton saja yang muncul ketika melihat adegan terakhir. Yang begini ini namanya disinformasi.

Kalau melihat adegan terakhir pada film Tilik ini malah yang ada si Dian sudah tidak tahan memiliki hubungan yang dirahasiakan dengan Pak Minto, tapi Pak Minto-nya menenangkan a la a la pakboi "tenangkanlah hatimu", "yang sabar" dan "percayalah padaku". Dari kacamata saya, ini Dian-nya malah yang dimanipulasi Pak Minto yang nampaknya orang kaya dan mungkin juga punya pengaruh (kedudukan sosial yang lebih tinggi) kalau dilihat dari mobil sedan hitam yang dimilikinya.

Anyhow, film Tilik ini bagus banget bisa memantik diskusi dan viral. Sukses terus sinema Indonesia.

No comments: