Thursday, October 07, 2021

Mitos Matematika


Dalam buku yang berjudul "How to bake π", Eugenia Cheng membuka pembahasan mengenai teori kategori dengan mendaftar setidaknya empat mitos matematika.

Mitos pertama: matematika itu melulu tentang angka.

Cheng membandingkan matematika dengan "rice cooker". Pada umumnya kita memakai "rice cooker" untuk menanak nasi. Tetapi, "rice cooker" bisa juga dipakai untuk membuat roti, merebus sayur, dan membuat krim gumpal (clotted cream). Matematika juga demikian. Tidak hanya angka, matematika itu di antaranya juga termasuk logika dan abstraksi.

Mitos kedua: matematika itu melulu tentang jawaban dari sebuah teka teki.

Secara singkat Cheng berpendapat matematika itu terkadang bukan sebatas "jawaban"-nya tetapi juga tentang bagaimana metodenya untuk mendapatkan jawaban tersebut yang lebih menarik untuk dibahas.

Mitos ketiga: matematika itu melulu tentang benar dan salah.

Lagi-lagi secara singkat Cheng mengatakan bahwa di dalam matematika, benar dan salah itu bisa jadi relatif terhadap acuan yang dipakai. Dicontohkannya 10 + 4 = 2 bisa jadi salah dalam anggapan umum, dalam konteks penjumlahan sederhana. Tapi kalau kita berbicara mengenai waktu, jam 14 itu biasa kita sebut jam 2 siang. Atau dengan kata lain, empat jam setelah jam 10 itu jam dua siang.

Mitos keempat: matematika itu hanya untuk orang yang pandai.

Cheng menyanggah mitos ini dengan mengatakan bahwa matematika itu pada dasarnya membuat hal yang rumit jadi sederhana. Menurut dia, yang membuat mitos bahwa matematika hanya untuk orang pandai itu biasanya adalah kelas atau pelajaran matematika yang meninggalkan kesan buruk di sekolah. Matematika yang sebenarnya seharusnya mudah dipahami oleh siapa saja.

No comments: