Pendek pendek saja ya.
Tahun 2025 ini bagi saya adalah tahunnya Petrikhor dan Omaggio. Saya mulai bikin Petrikhor untuk sarana belajar sepanjang hayat pada pertengahan Maret 2025, pas bulan puasa. Omaggio mulai beroperasi pertengahan September 2025. Dua dua-nya passion project, semoga bisa langgeng.
Kemudian bulan Oktober 2025 ikut konferensi TEFLIN di Malang. It was fun. Saya belajar lagi tentang narrative inquiry.
Selain itu, saya mulai belajar bikin experience di Roblox, dan juga ngulik SurveyJS.
Tidak ada satu pun yang saya rencanakan, saya orangnya memang go with the flow saja.
Pertengahan Juni 2025 menandai berakhirnya project neurodiversity. Saya belajar banyak tentang pendidikan inklusi dan neurodiversitas, lalu tersambung dengan simpul-simpul layanan disabilitas di Indonesia.
Reuni Selawe Sak Lawase Padmanaba55 di awal September 2025 dan reuni Elektro Noceng di awal Agustus 2025 tentu juga jadi highlight tahun ini.
Secara garis besar: eeh, not too bad.
Di luar kehidupan pribadi, situasi sosial nasional semakin menyedihkan dalam sudut pandang saya. Mulai dari program program pemerintah yang "ajaib", sampai kulminasinya adalah Bencana Sumatera di akhir November 2025.
Namun seperti kata Jason Czyz pas sarasehan di IIEF awal bulan ini, kita harus melihat strengths. Jangan melulu melihat weaknesses.
Striking balance antara berpikir positif dan memelihara skeptisisme itu memang proses belajar sepanjang hayat. Lagi-lagi, tema kehidupan saya nampaknya memang life-long learning, belajar sepanjang hayat.
Menilik ke depan 2026 mau ngapain? Yaa... pengennya sih banyak. Tapi seperti biasanya, saya pasrah ikut saja Gusti Alloh mau membawa saya ke mana.
No comments:
Post a Comment