Friday, January 27, 2012

Kompor Is Not Enough

Setelah bikin kompor-komporan, Nana mulai suka pretend play masak-masakan. Panci/wajan-nya pake tupperware kecil-kecil yang lagi nganggur. "Makanan"-nya bisa dari sobekan kertas atau lilin perupa (playdough).

Nah, karena saya inget kalo' resep playdough yang saya bikin waktu lalu bisa kering dan keras di udara Winter yang dingin dan kering ini, saya buatkanlah Nana beberapa "menu" Ngamerikah yang agak lebih serius. Terimakasih untuk mBak Yuli atas playdough berwarna-nya sehingga bisa saya jadikan campuran pewarna. Walaupun sebenernya, kalo' kepepet bisa juga sih itu playdough diwarnai pakai cat air.

jadilah satu set menu Amerika: burger, hotdog & pizza. (junk food biyanget; tenang saja, sehari-hari kami nggak makan itu wahihihi, makannya tetep sayur lodeh sama sop ayam):

Pizza-nya versi Nana, tapi burger & hotdog-nya versi saya

Pizza versi saya


Lumayanlah... Setelah dibiarkan di udara ruang sehari semalam, playdough-nya jadi keras dan main masak-masakan jadi lebih asik.

Mungkin ada yang protes, kok bikinnya junk food? Nanti anaknya teracuni pola makan nggak sehat lho... Well, bisa jadi juga sih seperti itu. Tapi kalo' saya sih pesan moralnya malah begini: junk food itu bukan makanan pokok, cuma hiburan. Yaa semacam mainan gitu: hiburan. Sekali-sekali makan junk food yang halal ndak masalah lah...

Tapi alasan sejujurnya, lebih gampang bikin model burger, hotdog & pizza dibanding bikin model sop ayam, tumis kacang panjang dan nasi...

2 comments:

Herman Saksono said...

Selanjutnya bikin gudeg ya Ka

Arka said...

hyaaa... mumet Mon gawe Gudeg wahahaha