Tuesday, July 03, 2018

Menjadi Baik

Di laman FB sebelah ada yang berbagi tautan tentang bagaimana orang Jepang selalu menjaga kebersihan. Saya salut kepada orang Jepang yang telah berhasil mendidik warga-nya untuk selalu menjaga kebersihan. Kuncinya memang ada pada pendidikan. Kuncinya tentu ada pada sistem yang membiasakan orang untuk berbuat baik.

Namun, menjadi baik itu kodrati. Kita masih berada di dalam suasana bulan Syawwal. Masih ingat kan, kalau selepas bulan Ramadan, ibaratnya seseorang itu kembali suci. Istilahnya 'kembali suci'. Karena ya memang aslinya orang itu baik dan suci. Perjalanan kehidupan ini yang membuat kita bersenggolan dengan hal-hal yang tidak baik.

Dulu waktu SMA saya dapat pertanyaan, 'apa nggak capek sih jadi orang baik terus?' Cukup lama saya memikirkan jawabannya. Bertahun-tahun. Sampai akhirnya saya punya jawaban: 'lebih capek jadi orang jahat daripada jadi orang baik'.

Jadi orang jahat itu 'taking tolls', melelahkan secara kejiwaan. Mungkin sesaat rasanya lebih ringan berbuat jahat dan lebih berat berbuat baik. Seperti gampangnya mungkin lebih mudah membuang sampah sembarangan daripada menyimpan sampah dan membuangnya di tempat yang telah disediakan. Tapi kalau dirasa-rasakan, dosa-dosa yang bertumpuk-tumpuk itu beratnya minta ampun. Ibaratnya sampah yang bertumpuk-tumpuk, nggak enak kan? Bau dan bikin banjir. Ada saat-saat dimana kita sendirian, bercengkerama dengan Tuhan dan hati nurani kita sendiri lalu menangis. Kenapa menangis? Karena ya itu tadi, keberatan dosa. Berat jadi orang jahat itu. Kalau sudah tidak merasa berat biasanya karena sudah tidak beriman.

Jadi kembali lagi: aslinya orang itu baik. Orang jadi jahat itu karena mereka 'ignorant' atau bahasa agama-nya mungkin 'munkar', mengingkari kodratnya sendiri.

Lalu bagaimana dengan orang Jepang? Apakah mereka gemar menjaga kebersihan (berbuat baik) karena iman? Hanya Allah yang tahu. Yang sudah jelas sih mereka sudah menemukan sistem yang membuat orang gemar menjaga kebersihan. Pe-eR orang Indonesia adalah mempelajari dan menerapkan sistem yang identik dengan yang di Jepang sehingga semakin banyak orang Indonesia yang gemar menjaga kebersihan dan berbuat baik.

No comments: