Tuesday, July 21, 2009

Indonesia Bangkit

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sebuah pertanyaan menarik dilontarkan di MetroTV tadi sore. "Mengapa Noordin M. Top dan Azahari yang berkewarganegaraan Malaysia melakukan pengeboman yang mengatasnamakan jihad di Indonesia, bukan di tanah airnya sendiri, Malaysia?"

Jika kemudian opini yang berkembang adalah pengkambinghitaman gerakan Islam ataupun isu Barat vs Islam, maka saya berpendapat lain.

Pengeboman J.W. Marriot dan Ritz Carlton 17 Juli 2009 adalah suatu aksi yang dirancang sistematis dan cerdas. Pemilihan momentum dan lokasinya benar-benar brilian. Tidak hanya menghancurkan lokasi pengeboman, peristiwa itu juga memberikan pukulan bagi kehidupan sosial-ekonomi-politik di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.

Saya jadi tersadar, Indonesia adalah sebuah negara yang sedang tidak diinginkan untuk menjadi besar oleh pihak tertentu. Saya belum bisa secara pasti mengatakan pihak itu siapa.

Setelah Indonesia mengalami reformasi pada tahun 1997, kehidupan sosial-politik-ekonomi di Indonesia fluktuatif namun menunjukkan tren yang membaik. Sendi-sendi kemasyarakatan menuju ke arah kemandirian . Dan tampaknya, bila situasinya kondusif, Indonesia dapat menjadi bangsa yang besar, bermartabat dan memiliki pengaruh di kancah Internasional.

Tren ini rupanya dibaca oleh pihak-pihak yang tidak senang jika Indonesia menjadi negara maju. Geopolitik Indonesia yang sangat baik menjadi kerugian bagi pihak-pihak tertentu. Kemudian lihatlah tren pengeboman yang diawali di Bali 2002, disamping usaha-usaha lain untuk memecah belah negara kesatuan Republik Indonesia. Bali dan Jakarta adalah titik tumbuh Indonesia.

Saya hanya ingin mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi bangsa yang disegani, bermartabat dan maju. Tetapi, ada beberapa pihak yang tidak suka jika itu benar-benar terjadi.

Namun mereka lupa. Indonesia adalah negara yang tahan banting. Rakyatnya memiliki akar tradisi budaya yang kuat, santun dan adiluhung. Indonesia memiliki modal yang besar: kekeluargaan dan gotong royong. Itulah mengapa, beribu bencana alam yang datang bukan menghancurkan tetapi membuat rakyat Indonesia bekerja lebih keras. Berbagai krisis yang melanda tidak membuat sendi-sendi kehidupan bangsa ini berantakan tetapi membuat bangsa Indonesia belajar untuk menjadi lebih dewasa.

Oleh karena itu, marilah kita buktikan pada mereka. Kita tidak pernah takut, apa yang mereka perbuat hanya akan membuat kita semakin kuat. Mari rapatkan barisan. Mari perkokoh kekeluargaan. Mari membangun Indonesia yang maju dan bermartabat mulai dari lingkup keluarga kita masing-masing. Mari membudayakan hidup yang bersahaja dan produktif. Mari memupuk gotong-royong. Mari menghidupkan nilai-nilai kebenaran universal dan kekayaan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Karena kita bisa menjadi bangsa yang besar dan bermartabat.

Dan buktikan pada dunia, tidak dalam waktu yang lama, Indonesia bangkit!

No comments: